JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat penjualan sektor otomotif baik mobil dan sepeda motor turun drastis. Meski demikian ada anggapan sebetulnya selama ini pasar di Indonesia memang tidak ramah konsumen.
Hosea Sanjaya, Presiden beberapa perusahaan otomotif, seperti PT Geely Mobil Indonesia, PT Chery Mobil Indonesia, PT Mandiri Global Industri, mengisyatkan, hal itu dapat dilihat dari harga jual kendaraan.
Hosea mengatakan, di Indonesia produk yang kurang lebih sama dan sudah dijual selama tahunan dari waktu ke waktu tidak pernah mengalami penurunan harga, sebaliknya justru selalu mengalami kenaikan.
Baca juga: Cara Ampuh Agar Kabin Mobil Cepat Dingin Usai Parkir di Tempat Panas
Misalnya, saat diluncurkan dengan harga 100 persen, maka delapan tahun kemudian dengan dasar produk yang sama harganya bisa naik menjadi hampir 200 persen.
"Bilamana di negara produsen otomotif, hal yang umum terjadi adalah harga 100 persen saat peluncuran dan setelah delapan tahun (jika masih eksis) maka harganya maksimum 70 persen," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (31/5/2020).
Hosea mengatakan keadaan yang terjadi di Indonesia ini termasuk paling “unik” sebagai hasil dari mekanisme pasar terpimpin.
Baca juga: Ini Motor Sport Karburator yang Masih Diburu Pembeli
Selain itu, kata dia, pemain di bidang otomotif seperti diler lebih memilih menjual mobil ataupun motor secara kredit dibandingkan tunai. Sebab di awal kredit dianggap lebih murah padahal di akhir jauh lebih mahal.
"Ini suatu realita, karena semua produk harus terjual, satu?satunya cara adalah dengan program kredit, melalui program kredit pihak diler bisa bekerja sama bagi keuntungan bersama lembaga keuangan dan perusahaan asuransi atas setiap transaksi," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.