Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngabuburit Sambil Rawat Ban Mobil, Begini Caranya

Kompas.com - 24/04/2020, 15:12 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ngabuburit atau menunggu waktu buka puasa, biasanya dilakukan dengan melakukan kegiatan di luar rumah.

Tetapi, dengan kondisi pandemi Corona dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seperti ini sebaiknya juga tidak ngabuburit di tempat umum.

Menunggu beduk buka puasa juga bisa dilakukan di rumah saja dengan melakukan aktivitas bermanfaat.

Baca juga: Ngabuburit di Rumah Aja, Sambil Cek Volume Air Aki Mobil

Salah satunya adalah dengan melakukan perawatan ban kendaraan, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

Selama ini bagian kaki-kaki ini mungkin jarang sekali dijamah perawatan. Paling sering melakukan penggantian jika kondisinya sudah gundul.

Balancing roda perlu dilakukan rutin tiap 10.000 Km atau setiap merotasi ban mobil.KOMPAS.com/Dio Balancing roda perlu dilakukan rutin tiap 10.000 Km atau setiap merotasi ban mobil.

Tetapi, untuk perawatan secara berkala jarang dilakukan oleh para pemilik kendaraan. Padahal, merawat ban menjadi hal yang penting untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Misalkan, ban bocor karena ada benda tajam yang menempel pada celah ban. Selain itu, bisa juga ban retak halus sehingga cukup membahayakan saat digunakan.

On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal mengatakan, melakukan perawatan ban cukpu mudah dan bisa dilakukan sendiri di rumah.

Baca juga: Imbas Corona, Harga Motor Bekas Turun hingga Jutaan Rupiah

Berikut perawatan yang bisa dilakukan.

1. Cek tekanan udara

Perhatikan isi garasi, khususnya mobil Anda. Periksa tekanan udara ban mobil Anda dan sesuaikan dengan ketentuan yang biasa diletakkan di pintu mobil. Ban dengan isi yang ideal mampu menghemat penggunaan bahan bakar.huffingtonpost.com Perhatikan isi garasi, khususnya mobil Anda. Periksa tekanan udara ban mobil Anda dan sesuaikan dengan ketentuan yang biasa diletakkan di pintu mobil. Ban dengan isi yang ideal mampu menghemat penggunaan bahan bakar.

Tekanan udara pada ban memang harus terjaga dan sebaiknya sesuai dengan yang direkomendasikan oleh pabrikan.

Zulpata mengatakan, udara di dalam karet pembukus pelek bisa berkurang. Terlebih jika kendaraan jarang digunakan dan lebih banyak terparkir di garasi.

Hal ini terjadi karena konstruksi ban yang memang tidak dibuat dalam kondisi yang benar-benar padat.

Melainkan terdapat pori-pori yang bisa menyebabkan udara di dalam ban perlahan keluar sendiri jika lama tidak digunakan.

Baca juga: Imbas Corona dan Larangan Mudik, Pebisnis Rental Mobil Rugi Ratusan Juta Rupiah

“Minimal seminggu sekali dilakukan pengecekan tekanan udara, kalau tidak digunakan kan ban bisa kempis. Pencegahannya ya harus digunakan,” kata Zulpata Kompas.com, belum lama ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau