Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pengusaha Rental Mobil Kena Imbas Corona dan Larangan Mudik

Kompas.com - 23/04/2020, 13:02 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pengusaha travel atau perjalanan wisata menjadi salah satu yang paling terkena dampak dari pandemi Corona, dan juga larangan mudik oleh pemerintah.

Bahkan, sejak adanya pandemi Covid-19 pengusaha rental mobil mengaku tidak mendapatkan pemasukan sama sekali dari usaha yang sudah menjadi mata pencaharian utamanya.

Hal ini disebabkan, karena sudah tidak ada lagi yang menggunakan jasa perjalanan selama penyebaran covid-19 semakin meluas.

Dengan kondisi tersebut, otomatis tidak ada lagi pemasukan dari sektor perjalanan wisata atau sewa mobil.

Baca juga: Mobil Pakai Kaca Film Gelap Tak Sepenuhnya Aman, Ini Penjelasannya

Salah satu pengusaha perjalanan wisata di Solo Goedang Transport, Oky Orlando mengatakan, dirinya sudah merasakan dampak dari kondisi ini sejak Februari 2020.

Salah satu rental mobil di Jepang.NIKKEI Salah satu rental mobil di Jepang.

“Biasanya dalam kondisi normal itu kami melayani hingga 200 perjalan setiap bulannya, tetapi sejak adanya pandemi hingga larangan mudik ini tidak ada lagi pemesanan,” ucap Oky saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/4/2020).

Oky menambahkan, tidak hanya orderan wisata yang kosong tetapi semua pemesanan yang sudah dilakukan sejak beberapa bulan yang lalu juga sudah dibatalkan.

“Baik yang dari event maupun yang grup juga sudah dibatalkan, otomatis tidak ada pemasukan sama sekali atau nol rupiah,” kata Oky.

Baca juga: Di Rumah Aja, Begini Cara Mudah Merawat Kaca Film Mobil

Padahal, lanjutnya, selama ini kebutuhan sehari-hari harus selalu dicukupi. Termasuk juga untuk pembayaran angsuran belasan armada yang sampai saat ini belum lunas.

“Ada 13 armada yang masih mengangsur, padahal tidak ada pemasukan. Celengan (tabungan) sudah habis untuk menutup angsuran kebutuhan bulan Februari dan Maret,” katanya.

Bursa mobil bekas di Mall Blok M Lt. Basement, Jakarta SelatanKompas.com/Dio Bursa mobil bekas di Mall Blok M Lt. Basement, Jakarta Selatan

Oky juga mengatakan, dirinya pun terpaksa harus menjual armadanya untuk menutup angsuran yang belum sempat terbayar.

“Masih banyak angsuran-angsuran bulan Februari dan Maret yang belum terbayar, karena memang tidak ada uang untuk membayar. Rencananya jual armada untuk menutup itu,” ujarnya.

Nanti sisanya, lanjut Oky, untuk membuka usaha sekadar untuk mencari pemasukan lain selain dari usaha travel yang selama ini telah digelutinya.

“Yang separuh untuk membuat usaha sampingan dulu sementara, mungkin akan berjualan sembako atau membuka usaha kulineran,” ucapnya.

Baca juga: Alasan Kenapa Dilarang Pasang Kaca Film Mobil Terlalu Gelap

Pengusaha travel dan rental mobil lainnya, Ajibon Trans, Adjie Atmodiwiryo juga mengatakan hal yang sama.

Bahkan, karena tidak ada pemasukan sama sekali dari usaha perjalanan wisata, dirinya pun harus mengajukan restrukturisasi untuk angsuran armadanya.

“Ya karena tidak ada pemasukan sama sekali, saya pun harus mengajukan restrukturisasi ke leasing,” katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com