Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan BMW di Indonesia Masih Aman dari Imbas Corona

Kompas.com - 05/04/2020, 16:21 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meluasnya pendemi virus corona atau covid-19, memiliki dampak besar terhadap industri otomotif.

Sejumlah pabrikan harus mengalami penuruan penjualan jika dibandingkan dengan waktu sebelum wabah ini merebak.

Namun, justru hal yang berbeda diungkapkan oleh Director of Communications BMW Indonesia, Jodie O’tania, ia mengatakan untuk penjualan BMW sangat baik bahkan cenderung mengalami kenaikan.

“Penjualan BMW dimasa karantina seperti ini bisa dilihat pada saat BMW Exhibition yang dilaksanakan Jumat (13/03/2020) lalu. Penjualan sangat baik, bahkan meningkat secara signifikan dibandingkan dengan BMW Exhibition yang dilakukan tahun lalu,” ujar Jodie melalui virtual launch, Jumat (03/04/2020)

Baca juga: Dijual Rp 5 Miliar, BMW M5 Edition 35 Years Sapa Konglomerat Indonesia

Meski dalam situasi seperti ini pun, para penggemar BMW masih sangat antusias. Terlihat dari BMW seri 6 GT yang baru diluncurkan pada BMW Exhibition mendapat respon yang sangat baik, bahkan Jodie mengatakan mobil tersebut terjual pada saat BMW Exhibition berlangsung.

Jodie melanjutkan, untuk penyumbang terbanyak dalam penjualan masih dipegang oleh M3 level.

BMW M2 Competition 2018.Carscoops BMW M2 Competition 2018.

“Penjualan terbanyak baik di global maupun di Indonesia masih dipegang oleh M2, M2C, M3, M4. Penjualan M2 sendiri mengalami kenaikan dari tahun 2018 ke 2019 yaitu sebesar 10 persen.”

Namun, ketika ditanya lebih lanjut mengenai berapa persen kenaikan keseluruhan, Jodie mengaku belum bisa berkomentar lebih jauh lagi karena baru melihat penjualan bulan Januari dan Febuari.

Baca juga: Formula E Batal, BMW Akan Tetap Luncurkan Mobil Listrik

Tidak hanya itu saja, imbas covid-19 juga membuat lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang kini hampir mendekati Rp 17.000 dari sebelumnya di level sekitar Rp 14.000-an.

Nyatanya, hal tersebut juga tidak berpengaruh terhadap penjualan BMW di Indonesia. Hal ini dikarenakan BMW merupakan perusahaan German, jadi kurs yang paling mempengaruhi adalah Euro.

Namun Jodie mengatakan, dengan keadaan perekonomian yang seperti ini pasti akan ada banyak penyesuain.

“Secara global ada pengurangan dalam hal jumlah unit kendaraan yang didistribusikan, banyak pabrik-pabrik kita yang berhenti produksi, karena tidak memungkinkan dalam situasi seperti ini. Namun untuk di Indonesia sendiri pabrik di Gaya Motor masih beroperasi sampai dengan saat ini, tetapi dengan kuota yang terbatas. Jadi sekarang fokus BMW adalah memenuhi kebutuhan pelanggan yang paling penting.” ujar Jodie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com