JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi sebagian pemilik mobil, pasti sering mendapati adanya fenomena bercak-bercak karat pada piringan rem cakram. Apalagi saat musim hujan seperti sekarang ini.
Lantas apakah hal tersebut benar karat, atau hanya berupa noda kotoran biasa saja akibat debu dan lain sebagainya ?
Menjawab kasus tersebut, Head Product Improvement Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, bila bercak tersebut memang murni noda dari karat yang timbul pada permukaan cakram.
"Itu murni noda karat, jadi perlu diketahui piringan cakram itu materialnya cast iron atau besi tuang. Sudah menjadi sifat dasar bila mudah teroksidasi (pelapukan kimia) sehingga menimbulkan karat, karena memang dari pabrikan juga tidak diberikan anti-karat," ujar Bambang kepada Kompas.com, pekan lalu.
Baca juga: Bukan Tempat Gembok, Ini Fungsi Lubang pada Piringan Cakram
Bambang menjelaskan, alasan piringan cakram tak diberikan lapisan anti-karat bukan karena masalah memangkas ongkos produksi agar lebih murah.
Kondisi tersebut dilakukan justru untuk mempertahankan fungsinya, yakni agar mudah menimbulkan friksi saat pengereman.
Karena bila sampai dilapisi cairan, dikhawatirkan justru tak akan mampu memberikan daya pengereman yang optimal akibat permukaan piringan yang terlalu licin.
Sementara untuk masalah noda karatnya sendiri, Bambang menjelaskan tak ada yang perlu dikhawatirkan. Karena saat mobil sudah digunakan berjalan lagi, maka dengan sendirinya bercak tersebut akan hilang.
Baca juga: Mengenal Yamaha F1ZR, Bebek 2-tak Nostalgia 90an
"Munculnya itu bukan hanya saat musim hujan saja, paling sering biasanya setelah mobil dicuci. Ketika didiamkan, lalu paginya akan timbul karat, tapi setelah kembali digunakan otomatis hilang karena terkena gesekan dari kampas rem juga," ucap Bambang.
"Sejauh ini sifatnya hanya teroksidasi atau menimbulkan bercak karat saja, tidak sampai korosi yang merusak permukaan. Kecuali memang piringan cakram itu sudah rusak, seprti ada lubang atau peyang, mungkin bisa sampai berdampak korosi juga," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.