PEKANBARU, KOMPAS.com - Indonesia memiliki banyak potensi untuk menjadi pemain pasar global, tak terkecuali pada industri modifikasi kendaraan bermotor.
Founder National Modificator & Afermarket Association (NMAA), Andre Mulyadi menjelaskan, potensi tersebut didasari pada struktur demografi Indonesia saat ini hingga 10 tahun mendatang, yang akan diisi oleh kaum milenial.
"Berdasarkan market research dari Amerika Serikat (AS), anak-anak muda sekarang sudah tidak mau beli mobil. Mereka lebih memilih menggunakan car sharing (ojol) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya di helatan Indonesia Modification Expo (IMX) 2020 di Pekanbaru, Sumatra Timur, Sabtu (14/3/2020).
Baca juga: NMAA Bawa Produk Aftermarket Indonesia Unjuk Gigi di Jepang
Sejumlah pengunjung saat acara pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (26/4/2018). Pameran yang akan berlangsung hingga 29 April 2018 itu diikuti pelaku industri otomotif Tanah Air dengan menampilkan produk unggulan.
"Sementara di Indonesia sendiri, 10 tahun mendatang hampir 70 persen pasar otomotif akan diisi oleh kaum milenial," katanya lagi.
Oleh sebab itu, Andre menyebut bahwa pasar modifikasi dan aftermarket punya peluang besar karena seluruh pabrikan otomotif membutuhkan produk serupa untuk bisa mengambil hati anak muda.
Dirinya pun tak menampik bahwa dalam beberapa tahun ke depan wadah kreativitas ini akan menjadi semakin luas dan mampu menjadi industri penting. Terlebih, Pemerintah Indonesia tengah membuat sertifikasi untuk modifikasi kendaraan.
Baca juga: Virus Corona Masuk Indonesia, Ini Kondisi Harga Mobil Murah Bekas Maret 2020
Tren modifikasi mobil di tahun 2019.
"Dunia modifikasi itu nantinya tidak akan hanya jadi tempat untuk kontes atau penyaluran hobi saja, tapi jadi industri yang lebih besar karena bisa attract banyak peluang. Pasar modifikasi dan aftermarket itu besar," ujar dia.
Adapun bagian yang paling digemari untuk dilakukan perubahan bentuk maupun desainnya ialah kaki-kaki (pelek dan ban), detailing, body kit, chemical, pencahayaan, dan sebagainya.
"Mengingat kiblat modifikasi kita dari AS dan Jepang, saya rasa data (sektor modifikasi yang populer) tersebut relevan. Tidak jauh berbeda," kata Andre.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.