Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Gampang Cegah Kusam pada Bodi Mobil di Musim Hujan

Kompas.com - 24/02/2020, 08:42 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebanyakan pemilik mobil berasumsi sia-sia rutin mencuci mobil saat musim hujan. Pasalnya, akan kembali kotor ketika digunakan untuk beraktivitas.

Padahal, mencuci mobil menjadi salah satu upaya dasar dalam hal merawat mobil. Terutama guna mencegah warna mobil agar tak gampang kusam.

"Jangan malas, minimal satu minggu sekali tetap dicuci dengan bersih. Kondisi tersebut penting untuk menjaga warna bodi sehingga tak mudah kusam karena air hujan," kata Service Parts Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Anjar Rosjadi, ketika dihubungi Kompas.com beberapa hari lalu.

Baca juga: Viral karena Terjang Banjir, Seperti Ini Kondisi Panther di Pasar Mobil Bekas

Ilustrasi berkendara saat hujan.Larmoyeux & Bone Ilustrasi berkendara saat hujan.

Menurut Anjar, air hujan memang sudah dikenal memiliki kandungan zat asam yang akan membuat warna bodi lama-kelamaan bisa kusam. Lantaran itu, bila pemilik mobil malas mencuci, maka akan sangat merugikan.

Bila punya waktu lebih, Anjar justru menganjurkan untuk membilas mobil dengan air bersih setelah diguyur hujan.

Kondisi tersebut berguna untuk meniriskan air bekas hujan. Paling utama lagi, jangan biarkan air mengering dengan sendirinya di permukaan bodi mobil.

Baca juga: Muncul Wacana Pembatasan dan Larangan Motor di Jalan Nasional

Komentar senada juga diutarkan Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, awal bulan lalu. Menurut dia, selain tetap mencuci mobil seperti biasa, sesekali ada baiknya membawa mobil ke tempat cucian yang memiliki hidrolik.

Cuci mobil bagian kolong dengan hidrolik Cuci mobil bagian kolong dengan hidrolik

Hal ini berguna untuk membersihkan area kolong mobil, terutama dari tumpukan pasir atau debu yang melekat saat melintasi genangan air.

"Kalau musim hujan seperti ini, paling tidak satu bulan sekali dicuci bagian kolongnya agar debu dan pasir turun. Karena bila menumpuk juga berisiko, bisa saja membuat per rusak karena debu atau pasir yang nempel di bagian sil dan lain-lain," ujar Suparna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau