Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Jarang Dicuci, 5 Komponen Ini Rawan Rusak

Kompas.com - 24/02/2020, 06:32 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com- Mencuci sepeda motor sudah menjadi hal yang lumrah dilakukan para pemilik kendaraan. Kebersihan kendaraan juga mencerminkan kepedulian dan rasa sayang pemilik terhadap tunggananya.

Meski begitu, tidak sedikit pemilik motor yang malas untuk mencuci. Padahal, kondisinya cukup kotor baik di bagian bodi, kaki-kaki maupun mesin.

Padahal, selain terlihat bersih, motor yang rutin dicuci juga bisa memperpanjang usia komponen. Sebaliknya, jika jarang dicuci juga akan berpengaruh pada kerusakan komponen.

Terlebih jika habis digunakan saat turun hujan. Air hujan yang mengandung garam bisa membuat sejumlah komponen menjadi cepat rusak.

Kepala Mekanik AHASS Cahaya Sakti Motor, Sragen, Jawa Tengah (Jateng) Joko Purnomo menyampaikan, ada beberapa komponen yang rawan rusak jika sepeda motor jarang dicuci.

Baca juga: Alasan Wajib Cuci Motor Setelah Terabas Banjir

Berikut beberapa komponen yang rawan rusak:


Rantai dan gear

Rantai sepeda motor.Shutterstock Rantai sepeda motor.

Rantai dan gear menjadi komponen yang cukup vital pada motor, terutama sepeda motor manual seperti bebek maupun motor sport. Maka dari itu kondisinya harus dijaga agar tetap bisa bekerja secara maksimal.

Tetapi, jika pemilik motor tidak mencuci, padahal baru saja digunakan saat hujan maka usia rantai maupun gear juga akan cepat rusak.

“Air hujan mengandung garam, jika sepeda motor tidak segera dicuci setelah digunakan menerjang hujan pastilah akan membuat rantai maupun gear cepat rusak. Rantai bisa saja berkarat dan membuat cepat molor atau aus,” kata Joko kepada Kompas.com, Minggu (23/2/2020).

Baca juga: Efek Buruk Setel Rantai Motor Terlalu Kendur atau Kencang

Shockbreaker

Salah satu motor yang menggunakan peninggi shock breaker.Kompas.com/Alsadad Rudi Salah satu motor yang menggunakan peninggi shock breaker.

Motor yang jarang dicuci juga akan membuat usia shockbreaker menjadi berkurang. Peredam kejut tersebut akan cepat rusak karena adanya kotoran yang menempel pada as maupun pada springnya.

Jika kondisi cukup parah, debu atau kotoran yang menempel bisa membuat as shockbreaker tergores. Kondisi ini membuat pemilik kendaraan mau tidak mau harus menggantinya dengan as yang baru.

“Motor yang jarang dicuci juga akan membuat shockbreaker cepat rusak. As shock depan bisa baret, kalau untuk shockbreaker belakang per atau springnya bisa berkarang sehingga kekuatannya menjadi berkurang,” ucap Joko.

Baca juga: Cara Mudah Ketahui Shock Belakang Sudah Minta Ganti

Kerja mesin berat

Mesin Motor.Shutterstock Mesin Motor.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau