Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Persiapan Mobil Tua Sebelum Touring Jarak Jauh?

Kompas.com - 10/09/2019, 11:32 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak pemilik mobil tua yang ingin merasakan touring jarak jauh dengan kendaraan kesayangannya. Tersambungnya sejumlah Tol di beberapa pulau utama di Indonesia, misalnya di Jawa, Sumatera, ataupun Kalimantan, menjadi daya tarik tersendiri bagi para komunitas.

Namun dengan usia yang sudah tidak lagi muda, mobil berusia lebih dari 20 atau 30 tahun lebih butuh persiapan khusus. Lantas, bagaimana persiapan mobil tua sebelum touring?

Didit Soedarto, Ketua Harian 1 Volkswagen Indonesia Association (VIA), berujar jika touring sangat mungkin dilakukan mobil tua. Tentu saja, persiapan menjadi wajib hukumnya sebelum berangkat touring.

Baca juga: Wacana Pembatasan Mobil Tua Sudah Ada Dari Dulu

Deretan mobil klasik milik anggota Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) yang hadir saat acara kumpul bareng di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (4/3/2018).Kompas.com/Alsadad Rudi Deretan mobil klasik milik anggota Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) yang hadir saat acara kumpul bareng di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (4/3/2018).

Persiapan touring yang sudah pasti yaitu mesinnya, kemudian cek olinya. Karena pendinginan mesin klasik umumnya hanya dengan oli, kita enggak ada radiator, hanya air cooled,” saat berbincang dengan Kompas.com (7/9/2019).

“Kemudian kelistrikan, karena ada banyak kasus kebakaran. Itu bersumber dari kabel-kabel di ruang mesin, kadang karena panas itu jadi meleleh,” lanjutnya di sela-sela acara press conference Jambore Nasional VW ke-50.

Selain itu, penting juga mengecek kinerja rem. Namun hal yang tak kalah penting adalah waktu istirahat. Didit mengatakan, paling tidak mobil harus istirahat setiap empat jam sekali.

Baca juga: Gaikindo Setuju dengan Instruksi Anies Larang Mobil Tua Beroperasi

VW Kodok bermesin listrikKOMPAS.com/Gilang VW Kodok bermesin listrik

“Karena penginginan mobil klasik hanya mengandalkan oli, kita enggak bisa geber terus-terusan, enggak bisa dipanteng terus gasnya. Harus naik turun, jadi kadang jalan 100 km/jam, kadang 80 km/jam. Top speed masih bisa 110 km/jam. Kalau enggak mesinnya jebol, sayang kan,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, touring membuat masalah pada mobil tua dapat terdeteksi. Sebab perjalanan jauh membuat pemilik mobil rajin mengecek kendaraan, dan mengetahui apa saja kelemahan mobilnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com