Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan PPMKI Lewat VW Kodok dan Citroen Mahari Berjantung Listrik

Kompas.com - 05/09/2019, 20:29 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua mobil klasik VW Beetle dan Citroen Mehari yang dimodifikasi jadi berpenggerak listrik menarik perhatian pengunjung di ajang Indonesia Electric Motor Show 2019.

Namun selain berjantung milenial, ubahan pada dua mobil ini juga membawa pesan dari Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI), yang tidak takut mengonversi mobil klasiknya menyongsong era elektrifikasi.

Baca juga: Tampang Tua Jeroan Muda, VW Kodok Berteknologi Listrik

Seperti disebutkan EM Samudra, salah satu anggota PPMKI di IEMS 2019 yang mengatakan, para penggemar mobil klasik pada dasarnya hanya ingin agar mobilnya bisa terus jalan.

"Prinsip kita sebagai pemilik mobil klasik mau mobil kita ini jalan terus, sedangkan bahan bakar semakin-hari makin habis. Pak Faisal Basri mengatakan cadangan minyak kita tidak sampai 10 tahun, saya juga bicara sama orang Pertamina retail mengatakan bahan bakar kita cuma 5-6 tahun di Indonesia," kata Samudra di Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Citroen Mehari berjantung listrikKOMPAS.com/Gilang Citroen Mehari berjantung listrik

Samudra mengatakan, era elektrifikasi merupakan hal yang alami sebab cadangan minyak bumi makin menipis. Karena itu pabrikan mobil berlomba menyiapkan mobil hibrida, listrik dan energi lain.

"Itulah industri mobil sudah menyiapkan mesin listrik. Kita juga begitu, kita siapkan mesin listrik untuk supaya mobil-mobil ini bisa kita pakai terus," kata Samudra.

Baca juga: Plus Minus Balapan Formula E di Jakarta Menurut Moreno Soeprapto

Samudra mencoba realistis terhadap permasalahan global. Konversi menjadi mobil listrik merupakan solusi, kendati pada akhirnya harus ditebus mahal sebab tidak lagi otentik karena sudah tidak original.

"Kalau sudah tidak ada bahan bakarya gimana kita mau jalan, mesin listrik merupakan solusi kita penggemar mobil klasik untuk jalan terus," kata Samudra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com