Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 05/09/2019, 09:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang menarik di pameran Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 yang berlangsung 4-5 September 2019, di Balai Kartini, Jakarta. Muncul VW Beetle alias VW Kodok berteknologi listrik.

Mobil ikonik Jerman itu makin mencuri perhatian, sebab dipajang di salah satu sudut sembari mengisi daya di stasiun pengisian baterai mobil listrik yang disediakan oleh perusahaan swasta, Proteksindo.

Baca juga: Menanti Standarisasi Charging Station Mobil Listrik

Rudi Susanto Rahardjo, sang pemilik "VW Kodok" buatan 1973 ini mengatakan, sengaja mengonversi mesin VW Kodok standar jadi mobil listrik untuk mendukung upaya pemerintah mendorong kendaraan listrik.

VW Kodok bermesin listrikKOMPAS.com/Gilang VW Kodok bermesin listrik

"Ide awalnya ialah mobil ramah lingkungan mengubah VW Kodok jadi mobil listrik. Mendukung pemerintah sebagai solusi atas polusi Jakarta," kata Rudi yang ditemui di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/9/2019).

Untuk mengubah VW kodok jadi mobil listrik ternyata tidak terlalu sulit. Rudi mengatakan memakai motor listrik siap pakai besutan EV-West. Produsen berbagai komponen kendaraan listrik asal Amerika Serikat.

Selain motor listrik, VW Kodok ini juga memakai kontroler dan baterai setipe. Semuanya dalam bentuk plug and play. Untuk penghantar daya, Rudi tetap menggunakan girboks bawaan asli sang Kodok.

Baca juga: Luhut: Indonesia Bisa Jadi Produsen Kendaraan Listrik

"Pakai adaptor lagi untuk menyambung dari motor ke girboks," kata Rudi.

VW Kodok bermesin listrikKOMPAS.com/Gilang VW Kodok bermesin listrik

Baterainya lithium ion dengan spesifikasi 40 kWh. Lama pengecasan membutuhkan waktu 4 sampai 5 jam jika pakai colokan rumah. Tapi bisa lebih cepat jika diisi dengan mode fast charging di stasiun pengisian.

Untuk mengubah mesin pembakaran konvensional ke motor listrik ini Rudi mengatakan membutuhkan biaya tak sedikit, yakni Rp 500 sampai Rp 1 miliar. Tampang boleh tua tapi ''jeroan'' anak muda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke