Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Busa Helm Juga Bisa Kedaluwarsa

Kompas.com - 20/04/2019, 16:42 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -Selain sebagai pelindung wajib bikers ketika berkendara sepeda motor, helm juga patut diperhatikan kenyamanannya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kenyamanan pada helm adalah busa atau bagian liner.

Bagian ini tentu perlu dirawat dengan benar agar tetap terjaga kenyamanan pada saat berkendara.Busa helm merupakan bagian yang bersentuhan langsung dengan kulit pipi, rambut, dan kepala.

Umumnya, busa helm dibuat menggunakan bahan yang menyerap keringat, halus, dingin, dan lembut, agar nyaman saat digunakan.

Baca juga: Busa Helm Basah Kehujanan, Begini Penanganan yang Benar

Berdasarkan jenisnya, busa helm terdiri dari beberapa bagian, antara lain busa pipi, busa interior, leher, dan busa dagu untuk helm full face.

Tugimin, dari Research & Development PT Tarakusuma Indah (TI) selaku produsen helm KYT, mengatakan, busa helm juga bisa kedaluwarsa.

"Maksimal lima tahun untuk penyimpanan dalam kondisi lembab. Busa helm akan aman jika sering dijemur dan dikondisikan tidak kena lembab terus menerus saat menyimpan. Untuk pemakaian kena keringat yang rutinitasnya tinggi, busa helm bisa dipakai maksimal tiga tahun," ucap Tugimin.

Baca juga: Begini Cara Rawat Kaca Helm saat Musim Hujan

Jika busa helm sudah mulai mengempis, sebaiknya segera diganti, karena helm akan menjadi kurang nyaman dan fungsinya berkurang. Sebab, fungsi utama busa helm adalah untuk meredam getaran jika ada kecelakaan atau guncangan.

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan busa helm mengempis. Namun, faktor paling umum adalah pemakaian. Semakin sering digunakan, maka busa di dalam helm akan cepat mengempis atau bahkan rusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com