Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2019, 12:02 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gelaran seri balap Formula1 (F1) sudah berlangsung di Australia minggu lalu. Ajang kompetisi jet darat ini ternyata masih dipantau oleh pebalap Indonesia, Rio Haryanto.

Rio yang berlaga di pentas tertinggi balap roda empat tersebut di 2016 memperhatikan kondisi musim F1 tahun ini yang kedatangan pebalap-pebalap muda. Rio tidak menampik pebalap-pebalap yang satu angkatan dengannya menjadi perhatian tahun ini.

“Kemarin putaran pertama di Melbourne banyak pebalap muda yang mungkin se-era dengan saya atau lebih baru lagi. Contoh Pierre Gasly, Charles Lecrec yang sedang naik daun. Menarik,” ucap Rio yang ditemui Jumat (22/3/2019).

Hadirnya pebalap muda ini menandakan regenerasi yang tengah berlangsung di balapan F1. Ditanya apakah dirinya masih tertarik untuk berlaga di kompetisi ini, Rio mengiyakan.

“Kalau ditanya ketertarikan pastinya sangat ada ya,” ucap Rio.

Baca juga: Spesifikasi Ferrari Rio Haryanto untuk Balap GT

Rio menceritakan setelah 2016, berita dirinya dan dunia balap langsung menghilang. Ia menceritakan dirinya bukannya menghilang, tapi terus berjuang untuk dapat kembali berlaga.

Pemuda asal Solo tersebut mengakui dunia balapan sangat membutuhkan dana yang besar. Ia mengaku ada keterbatasan finansial, ditambah lagi tidak ada dukungan dana dari pihak sponsor.

“F1 tantangannya besar. Sangat sulit di tahun pertama kita bisa perform. Lagipula saat itu saya masuk dengan tim papan bawah. Sangat sulit untuk dapat tampil kompetitif,” ucap Rio.

Perjalanan Rio di kancah F1 saat itu memang hanya setengah musim akibat dana yang terbatas. Posisi Rio harus digantikan Esteban Ocon yang balapan hingga akhir musim. Tim Manor pun di akhir musim mengumumkan bangkrut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com