Mesin pesawat BMW yang dipiloti Franz Zeno Diemer ini mencatatkan rekor baru dunia karena bisa terbang di ketinggian 9.760 meter.
[Baca juga : Ini Sosok "Pemberontak" dari Keluarga BMW]
Karena empat tahun larangan membuat mesin pesawat terbang sejak Perang Dunia Pertama, BMW lantas membuat sepeda motor dan sukses.
BMW R32 adalah seri pertama sepeda motor yang dipamerkan pertama kali di Berlin Motor Show. Karakter mesin flat-twin yang disandang R 32 menjadi karakter semua sepeda motor BMW hingga saat ini.
Penjelasan rinci disertai sosok yang dijelaskan hadir di depan mata dan bisa ditatap dalam jarak sangat dekat membuat keasyikan mengunjungi Museum BMW tak terasa lama.
Rata-rata, butuh waktu sekitar 1-2 jam untuk bisa menyusuri sejarah BMW di Museum yang buka setiap Selasa-Minggu pukul 10.00-18.00 ini. Dengan pengetahuan yang bertambah disertai pengalaman nyata yang didapat, harga tiket 10 Euro atau sekitar Rp 150.000 sangat sepadan.
[Baca juga : BMW Sebut Daya Beli Konsumen Indonesia Naik Kelas]
Dibuka tahun 1973, Museum BMW didesain arsitek dari Wina, Karl Schwanzer. Saat dibuka kembali tahun 2008, luas area pamer museum menjadi 5.000 meter persegi.
Setiap tahun, setidaknya 400.000 pengunjung datang dan membuatnya sebagai museum paling populer dan paling diminati di seluruh Munich.
Produk BMW lain yang menyita banyak perhatian adalah BMW Isetta yang diproduksi tahun 1955. Mobil "compact" yang biasa dikategorikan sebagai "bubble car" ini dijual secara massal oleh BMW.
Penjualan BMW Isetta mencapai 160.000 unit lebih dan berkontribusi nyata untuk mobilisasi massa di era itu. Cukup SIM sepeda motor untuk bisa mengendarai BMW Isetta.
Bersamaan dengan turunnya pasar sepeda motor, tahun 1954, BMW memutuskan untuk memproduksi mobil "compact". Karena tidak cukup waktu dari nol, BMW mengambil lisensi dari Iso, pabrikan dari Milan, Italia untuk memproduksi Isetta.
[Baca juga : BMW Indonesia "Geber" 10 Model Baru pada 2018]
BMW Isetta yang sangat ikonik ada di jantung museum dan menjadi pusat perhatian pengunjung. Di hadapan Isetta berwarna kuning pisang, tidak ada yang tidak tersenyum. Selain menunaikan tugas membawa dan mengantarkan orang, Isetta juga membawa dan mengantarkan kegembiraan.
Keluar dari Museum BMW, pengunjung bisa ke BMW Welt atau BMW World. Di tempat ini, pengunjung bisa menyaksikan semua brand BMW Group mulai dari BMW, BMW i, BMW M, MINI, Rolls-Royce Motor Cars, dan BMW sepeda motor.
Sama seperti di dalam Museum BMW, di BMW Welt ditampilkan BMW Isetta yang bisa secara sangat terbatas dinaiki pengunjung yang mendaftar. Setiap hari, tidak lebih dari 5 pengunjung yang diberi kesempatan naik BMW Isetta.
Kehadiran BMW Isetta di jantung Museum BMW dan BMW Welt tampaknya hendak menegaskan tugas mulia yang hendak diemban BMW dari masa ke masa: mengantarkan orang dan senyum kegembiraan.