JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, kembali untuk melakukan penyesuaian harga jual beberapa produk bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi atau jenis bahan bakar umum (JBU)-nya.
Berlaku mulai Selasa, 3 Januari 2023, kali ini, produk yang dimaksud mencakup Pertamax (RON 92), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite (CN 51), dan Pertamina Dex (CN 53). Penyesuaian harga diterapkan secara nasional pada pukul 14.00 WIB.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan, alasan penurunan harga jual BBM ini karena adanya fluktuasi harga minyak global serta mekanisme pasar. Langkah tersebut pun sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Sesuai arahan Presiden Jokowi dan rapat tiga menteri, yaitu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Menteri BUMN," kata Erick Thohir melalui keterangan tertulis, Selasa (3/1/2023).
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa harga BBM nonsubsidi memang mengikuti harga pasar di dunia. Indikatornya antara lain tren harga minyak dunia dan rata-rata publikasi minyak.
Adapun harga baru tersebut ditetapkan melalui Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga JBU dan BBM nonsubsidi.
“Pada dasarnya, harga BBM nonsubsidi sudah seyogianya harga pasar. Namun, untuk membuktikan bahwa pemerintah hadir, maka pada kebijakan sebelumnya ketika harga minyak dunia tinggi pemerintah meminta Pertamina untuk tidak menaikkan harga," kata Erick.
"Sehingga saat ini, ketika harga minyak dunia di level 79 dollar AS per barrel, saya bersama Menteri ESDM, Menteri Keuangan, dan Direktur Utama Pertamina akhirnya menggelar rapat untuk memproyeksikan dan menentukan harga BBM yang baru ke masyarakat,” tambahnya.
Adapun penyesuaian harga BBM Pertamax baru, kini menjadi Rp 12.800 per liter atau turun Rp 1.100 dari sebelumnya Rp 13.900. Kemudian, Pertamax Turbo (RON 98) turun dari Rp 15.200 per liter menjadi Rp 14.180 per liter, atau turun Rp 1.020.
Sementara itu, harga Dexlite (CN 51) menjadi Rp 16.150 per liter atau turun dari Rp1 8.300 per liter. Sedangkan Pertamina Dex (CN 53) turun menjadi Rp 16.750 per liter dari sebelumnya Rp 18.800 per liter.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina berkomitmen penuh untuk menyediakan dan menyalurkan BBM berdasarkan prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability, dan Sustainability.
“Melalui Subholding Commercial & Trading Pertamina Patra Niaga, kami terus berkomitmen menyediakan pasokan produk BBM berkualitas diseluruh wilayah Indonesia. Tidak hanya di kota-kota besar, namun ke seluruh pelosok negeri, dengan harga yang kompetitif,” kata Nicke.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/01/03/154100315/harga-bbm-pertamax-dkk-bisa-turun-di-awal-2023-ini-kata-erick-thohir