JAKARTA, KOMPAS.com – Bus antar kota antar provinsi (AKAP) yang beroperasi di Indonesia, beragam bentuk dan desain. Salah satunya, adalah desain kabin bus yang tersemat sekat pemisah antara pengemudi dan penumpang.
Tapi, ada juga perusahaan otobus yangmemilih untuk tidak menciptakan partisi itu.
Sekat ini diciptakan, alasannya karena faktor keselamatan. Salah satu contohnya, pernah kejadian penumpang yang mengganggu pengemudi sehingga hilang konsentrasi sampai terjadi kecelakaan.
Lalu selain itu, apa fungsi dari sekat pemisah kabin penumpang ini?
Anggota Forum Bismania Indonesia Dimas Raditya mengatakan, adanya sekat pemisah di belakang pengemudi, menciptakan beragam persepsi dari penumpang.
“Kalau penumpang yang naik bus hanya untuk bepergian dari titik A ke titik B, adanya sekat bisa mengurangi asap rokok pengemudi masuk ke kabin. Selain itu kabin juga lebih senyap,” kata Dimas kepada Kompas.com, Selasa (29/12/2020).
Selain itu, penumpang yang gemar merokok juga bisa merasakan keuntungan dengan sekat pemisah. Mereka jadi bisa ikut merokok bersama pengemudi, tidak perlu jalan lebih jauh ke belakang atau smoking room dan merasa tersisihkan.
“Namun, bagi penumpang yang senang naik bus atau bus enthusiast, adanya sekat ini malah mengurangi keasyikan dari naik bus,” kata Dimas.
Penumpang yang senang naik bus ini biasanya memilih kursi paling depan atau istilahnya hot seat untuk menikmati perjalanan. Dengan adanya sekat ini, pandangan penumpang ke depan jadi terhalang, jadi kurang bisa menikmati.
Bagi para enthusiast, bus seperti ini biasanya tidak akan jadi pilihan yang pertama jika ingin berpergian.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/12/30/092200815/kabin-bus-dengan-sekat-menciptakan-beragam-persepsi-dari-penumpang