JAKARTA, KOMPAS.com – Toyota memprediksi tren kendaraan di Indonesia masih akan berfokus pada mobil yang dapat mengangkut lebih banyak penumpang, pascapandemi. Singkatnya, mobil seven seaters masih akan disukai dan dicari konsumen.
Terlebih saat masa pandemi Covid-19, model-model terlaris Toyota masih didominasi mobil yang sama. Seperti misalnya, Avanza, Calya, Innova, Rush, hingga Fortuner.
Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, mengatakan, tren penjualan mobil ke depan tidak lagi berbicara segmen.
Alasannya, saat ini mobil-mobil di segmen MPV saja sudah banyak yang menyerupai SUV. Begitu juga segmen SUV, banyak model yang menawarkan kepraktisan seperti MPV.
“Kita lihat memang pada umumnya, permintaan konsumen itu tidak hanya kendaraan MPV dan SUV,” ujar Anton, dalam diskusi daring (15/5/2020).
“Tapi lebih ke arah seven seaters. Jadi memang mobil-mobil dengan kapasitas lebih dan utility ini tetap menjadi demand dari konsumen,” katanya.
Anton menambahkan, tren penjualan SUV memang tengah meningkat pesat, baik secara domestik maupun global.
Salah satu contohnya Rush, yang menurut Anton, saat sebelum pandemi Covid-19 penjualannya bisa mencapai 4.000-an unit per bulan. Padahal lima tahun lalu, hanya berkisar 2.000-an unit sebulan.
Meski begitu, bukan berarti semua model SUV bakal meningkat penjualannya. Model MPV maupun LCGC yang menawarkan kelebihan yang sama, menurutnya tetap dicari konsumen.
“Konsumen Rush enggak melihat itu sebagai SUV, tapi mobil tujuh penumpang, dengan model bagus, dan memberikan keuntungan lebih baik. Jadi mereka tidak terjebak dalam jargon-jargon SUV atau MPV,” ucap Anton.
https://otomotif.kompas.com/read/2020/05/16/082200615/bagaimana-tren-penjualan-mobil-pascapandemi-