Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar Melejit, Yamaha Indonesia Mulai Kerek Harga

Kompas.com - 22/09/2015, 07:52 WIB
Aditya Maulana

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah masih terus menguat, angka terakhir berada di level Rp 14.465. Kondisi seperti itu menjadikan membuat sejumlah pabrikan otomotif di Indonesia mulai pusing, termasuk Yamaha Indonesia.

Hasilnya, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) tidak bisa bertahan dan memutuskan untuk mengerek banderol model yang dipasarkan. Kenaikan harga yang ditetapkan beragam, mulai Rp 100.000 sampai Rp 500.000.

Kepastian kenaikan banderol disampaikan langsung oleh Mohammad Masykur, Asisten GM Pemasaran YIMM saat dihubungi KompasOtomotif via ponsel, Senin (21/9/2015).

“Untuk kenaikan per modelnya saya kurang hafal, tapi rangenya dari Rp 100.000 hingga Rp 500.000 masing-masing model,” ucap Masykur.

Pabrik

Youtube-Yamaha Motor Official Channel Proses perakitan dan kontrol kualitas sama dengan pabrik Yamaha di Iwata, Jepang.

Terkait perekonomian Indonesia yang sedang melemah, kata Masykur, aktivitas di pabrik perakitan sepeda motornya tetap berjalan lancar, Yamaha Indonesia tidak harus merumahkan karyawan (Pemutusan Hubungan Kerja/PHK) namun ada penyesuaian jam operasional pabrik.

“Kondisi pabrik berjalan normal, ada pengurangan target penjualan namum saya belum dapat info besarnya berapa dan kami tidak ada pengurangan karyawan namun sudah mengurangi aktivitas lembur,” kata Masykur.

Menurutnya, kondisi seperti ini akan terus bertahan hingga akhir tahun. Sehingga, untuk menjaga terjadinya penumpukan stok di gudang, maka penyesuaian waktu akan terus dilakukan hingga akhir 2015 ini atau sampai daya beli masyarakat kembali pulih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com