Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jorge Martin Klaim Dirinya Pebalap Terbaik MotoGP

Kompas.com - 15/09/2024, 13:05 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Sumber Crash

JAKARTA, KOMPAS.com – Pebalap Pramac Racing, Jorge Martin termasuk pebalap yang tak banyak bicara. Tapi ketika sudah memberikan pendapat termasuk pebalap yang bikin heboh.

Pebalap asal Spanyol tersebut mengatakan bahwa dia adalah pebalap MotoGP terhebat saat ini. Hal itu bisa dibuktikan dari statistik yang ada.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Ban Kempis Bikin Motor Boros BBM?

Seperti diketahui tahun lalu Martin jadi runner up di bawah Francesco Bagnaia. Adapun saat ini dia memimpin klasemen dengan angka 312 poin terpaut 7 poin dari Bagnaia dengan raihan 305 poin.

“Ini sangat sulit,” Martin memulai. Apa artinya menjadi pembalap terbaik? Sangat ambigu, sangat sulit,” kata Martin dilansir dari Crash, Minggu (14/9/2024).

“Kami berempat dalam pertarungan dengan level yang sangat tinggi. Kami berempat pebalap Ducati, yaitu Pecco (Bagnaia), Marc (Marquez), Enea (Bastianini) dan saya selangkah lebih maju (dari pebalap lain), itu jelas,” katanya.

“Saat ini, mungkin terlihat sombong, tapi saya pikir saya adalah pembalap terbaik yang pernah ada,” ungkap Martin.

Baca juga: Bos Ducati Sebut Marquez Pebalap yang Jago Adaptasi

Namun demikian Martinator sedikit merendah dan mengatakan masih butuh belajar banyak hal.

“Saya harus memoles banyak hal, bekerja dan berkembang, itu adalah sesuatu yang tidak bisa saya hentikan, karena jika tidak, pada akhirnya, dalam setengah tahun Anda akan turun dari posisi pertama ke posisi delapan,” katanya.

“Tapi saya rasa saya adalah yang tercepat, dan angka-angka menunjukkannya, bukan hanya saya yang mengatakannya,” ujarnya.

Sepanjang musim 2024, Martin mencetak pole terbanyak di antara pebalap lain musim ini. Martin memperoleh lima pole, sedangkan Bagnaia hanya dua pole, Marquez dua pole, dan Bastianini satu pole.

Baca juga: Huawei Fokus Bangun Infrastruktur Pengisian Daya Kendaraan Listrik di Indonesia

Dia juga mengoleksi kemenangan sprint terbanyak dibandingkan pebalap lain. Setelah 13 putaran, Martin mengoleksi empat kemenangan sprint, sedangkan Bagnaia baru tiga.

Namun bila bicara jumlah kemenangan di balapan utama atau main race, Martin kalah telak dari Bagnaia. Martin hanya mengoleksi dua kemenangan, sedangkan sang rival mengoleksi tujuh podium teratas.

Baca juga: Mercedes-Benz Pakai Baterai Solid-State, Jarak Tempuh Bertambah 80 Persen

Meski demikian, harus diakui bahwa keunggulan Martin di kejuaraan Gran Prix saat ini sebagian besar dipertahankan melalui konsistensi.

Martin akan bergabung dengan tim pabrikan Aprilia pada tahun 2025 bersama Marco Bezzecchi, sementara Pramac Racing akan meninggalkan Ducati dan merapat ke Yamaha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
[FULL] Kata Manajer Timnas soal Kondisi Jelang Lawan Bahrain dan Tagar “Kluivert Out”
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau