JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak pengendara motor sering mendengar bahwa ban yang kurang tekanan angin dapat membuat konsumsi bensin menjadi lebih boros. Apakah klaim ini benar atau sekadar mitos?
Faktanya, tekanan angin ban yang tidak sesuai dengan anjuran pabrikan memang dapat mempengaruhi konsumsi bensin motor. Tekanan ban yang rendah membuat area ban yang menapak ke aspal menjadi lebih besar.
Hal ini meningkatkan resistensi gesekan antara ban dan permukaan jalan, yang membuat mesin bekerja lebih keras untuk menggerakkan motor.
Baca juga: Menanti Harga 7 Mobil Listrik Terbaru di Indonesia
Akibatnya, konsumsi bahan bakar menjadi lebih tinggi karena mesin harus mengatasi beban tambahan.
“Pastikan tekanan ban sesuai dengan rekomendasi pabrik. Tekanan ban yang tepat tidak hanya menghemat BBM tetapi juga meningkatkan keselamatan berkendara,” ujar Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana, kepada Kompas.com belum lama ini.
Ketika tekanan angin ban kurang, motor menjadi lebih berat dan membutuhkan tenaga lebih untuk bergerak.
Baca juga: Biasakan Selalu Mengocok Pedal Rem Mobil Sebelum Berkendara
Hal ini karena ban yang kurang angin memiliki daya cengkeram yang lebih besar, yang mengakibatkan gesekan lebih tinggi dengan permukaan jalan.
Peningkatan gesekan ini memaksa mesin bekerja lebih keras, sehingga bahan bakar terbakar lebih banyak.
Ban dengan tekanan yang kurang juga dapat mempengaruhi performa berkendara. Motor akan terasa lebih berat dan sulit untuk bermanuver.
Selain itu, ban yang kurang angin dapat menyebabkan keausan yang tidak merata, memperpendek umur pakai ban, dan mengurangi keamanan berkendara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.