Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Jitu Bikin CVT Mobil Matik Jadi Lebih Awet

Kompas.com - 20/08/2024, 18:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Continuously variable transmission (CVT) banyak disematkan pada mobil matik keluaran terbaru.

Transmisi jenis ini diklaim lebih efisien dan nyaman, karena pentransferan tenaga terjadi lebih lembut.

Namun, CVT banyak dijumpai mengalami masalah, seperti overheat, selip, bahkan sampai sabuk bajanya rontok.

Baca juga: Cara Melewati Tanjakan Ekstrem dengan Mobil Matik CVT


Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan CVT lebih diperuntukkan untuk kendaraan yang mengutamakan kenyamanan, dibandingkan pemanfaatan tenaga saat akselerasi. 

“Berbeda dengan transmisi manual ataupun matik konvensional (AT) yang masih mengandalkan roda gigi sebagai pengubah momen, pada CVT hanya mengandalkan efek gesekan antara kedua puli dan sabuk baja,” ucap Jamal kepada Kompas.com, belum lama ini.

Oleh karena itu, menurut Jamal, ada dua hal yang paling berperan dalam mendukung keawetan CVT yakni terkait perawatan dan cara pengoperasiannya.

Baca juga: Penyakit yang Sering Ditemui pada Mobil Transmisi CVT

“Soal perawatan, perlu dilakukan pemeriksaan berkala di bengkel terkait kondisi CVT Fluid dan penggantian oli jika sudah mencapai kriteria tertentu, tergantung kondisi penggunaan,” ucap Jamal.

Selanjutnya, menurut Jamal, konsumen perlu tahu tentang cara penggunaan CVT, terutama bagi pengemudi yang sebelumnya menggunakan transmisi manual.

“Contoh, ketika parkir saat proses pemindahan dari D ke R atau sebaliknya biasanya pengemudi tidak menunggu kendaraan benar-benar berhenti, hal ini akan membebani torque converter maupun sabuk bajanya,” ucap Jamal. 

Baca juga: Cara Mengemudikan Mobil Matik CVT yang Benar

Perlakuan seperti ini, menurut Jamal, tidak akan bermasalah pada transmisi manual, karena ada kopling yang bisa memutus putaran mesin dan roda penggerak secara manual oleh pengemudi, namun tidak pada CVT.

“Pemutusan gaya putaran mesin terjadi di dalam CVT dengan mengandalkan kopling fluida, dan pemutusan tidak terjadi sepenuhnya karena prinsip kerjanya demikian,” ucap Jamal.

Jamal mengatakan tindakan tersebut dapat memperbesar peluang terjadinya selip antara sabuk baja dan puli. Sehingga ada risiko sabuk baja rontok dan sejenisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau