KLATEN, KOMPAS.com - Kebiasaan berkendara secara tak langsung dapat mempengaruhi keawetan setiap komponen kendaraan.
Termasuk keawetan transmisi matik, dapat dipengaruhi dari kebiasaan pengemudi dalam mengoperasikannya.
Lantas, bagaimana cara berkendara mobil matik continuously variable transmission (CVT) yang dapat menjaga keawetan komponennya?
Baca juga: Pentingnya Memanaskan Mesin Mobil Matik Sebelum Berkendara
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan berkendara mobil matik sebaiknya lebih berorientasi pada efisiensi.
“Keunggulan transmisi CVT memang efisiensi BBM, sedangkan kecepatan adalah bonus bagi saya, terlepas dari itu karena memang transmisinya cocok untuk area perkotaan dengan medan jalan landai,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Minggu (18/8/2024).
Hardi mengatakan mobil dengan transmisi CVT dapat berlari konstan cukup kencang meski putaran mesin rendah.
Baca juga: Perawatan CVT Bukan Sekadar Ganti Oli Transmisi
“Untuk melaju konstan di tol misal, upayakan tidak main Rpm di atas 3.000 Rpm, itu sudah bisa mencapai kecepatan 110 Kpj,” ucap Hardi.
Menurut Hardi dengan putaran mesin lebih rendah, maka akan memperkecil potensi kenaikan suhu oli transmisi secara signifikan. Secara bersamaan, oli yang panas dapat menurunkan performa.
“Bila kualitas olinya menurun, ditambah komponen seal melemah, maka peluang terjadinya selip makin tinggi, dan dapat merusak komponen transmisi seperti kampas, puli dan sabuk baja,” ucap Hardi.
Baca juga: Transmisi CVT atau AT? Kenali Perbedaannya Sebelum Beli Mobil
Jadi, menurut Hardi dengan cara berkendara lembut dan tidak menginjak pedal gas terlalu dalam dapat menjaga performa serta memperpanjang usia pakai transmisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.