Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Benar Mobil Sering Melaju Pelan Bisa Merusak Busi?

Kompas.com - 06/06/2024, 12:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Saat berkendara di dalam kota dengan lalu lintas yang padat, otomatis pengemudi akan lebih sering menggunakan kendaraannya dalam kecepatan rendah.

Namun, ada anggapan jika terlalu sering melaju dengan kecepatan rendah bisa berdampak buruk pada komponen mobil, khususnya busi.

Iwan, Pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic mengatakan, efek mesin sering bekerja pada Rpm rendah atau jalan pelan bisa membuat mesin tidak bertenaga.

“Tidak langsung membuat busi cepat mati,” kata Iwan kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Pabrik Subaru Thailand dan Malaysia Tutup, Tak Pengaruh ke Indonesia

Test drive Mitsubishi Xpander di rute Jakarta-Yogyakarta menghasilkan 15,6 Km per literKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Test drive Mitsubishi Xpander di rute Jakarta-Yogyakarta menghasilkan 15,6 Km per liter

Iwan menyarankan, sebaiknya sesekali mobil digunakan untuk melaju dengan kecepatan tinggi.

“Harusnya mesin sesekali digunakan pakai Rpm tinggi, karena mesin yang hanya digunakan pada Rpm rendah tidak bisa membuang sisa-sisa pembakaran yang ada di ruang bakar secara sempurna,” kata Iwan.

Dia menjelaskan, terlalu sering melaju dengan kecepatan rendah akibatnya akan lebih cepat menghasilkan timbunan karbon pada ruang bakar dan katup-katup mesin.

“Ini yang bikin mesin jadi tidak bertenaga atau busi juga cepat mati, klep bocor bahkan kompresi bocor,” kata Iwan.

Baca juga: Cerita Pemilik Usaha Bengkel Pelek Jari-jari Motor yang Kian Meredup


Iwan mengatakan, efek buruk itu bisa dikurangi jika mesin bekerja pada Rpm tinggi, karena sisa pembakaran akan lebih sempurna pembuangannya.

Meski begitu, Iwan menjelaskan, akibat buruk itu bisa terjadi jika dilakukan dalam waktu lama dan penyebabnya bukan hanya sering melaju dengan kecepatan rendah.

“Ini efeknya jangka panjang dan banyak faktor yang mempengaruhi Misal bahan bakar yang jelek, oli yang kualitasnya rendah dan perawatan mesin yang kurang,” kata Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com