Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Bus dan Truk Harus Bisa Deteksi Fungsi Exhaust Brake

Kompas.com - 22/06/2024, 14:22 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Exhaust brake pada bus dan truk berperan cukup penting dalam menunjang performa pengereman. Komponen ini sebagai penunjang peran sistem rem utama.

Meski sebagai komponen tambahan, fungsi exhaust brake tidak boleh diabaikan. Bahkan, bila pada suatu bus dan truk ditemukan malfungsi pada komponen ini sopir dilarang melanjutkan perjalanan.

Maka dari itu, setiap sopir bus dan truk wajib bisa mendeteksi apakah komponen ini masih bekerja normal atau tidak. Seperti apa caranya, simak penjelasan ahli berikut!

Baca juga: Rem Blong Bisa Terjadi Kapan Saja, Bahkan Tanpa Gejala Sebelumnya


Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan beberapa kecelakaan bus yang terjadi diakibatkan oleh exhaust brake tidak berfungsi.

“Seperti kecelakaan bus di Sukabumi, Bantul yang menewaskan banyak orang itu salah satunya karena exhaust brake tidak fungsi, akibatnya rem utama bekerja terlalu berat, terjadi panas berlebih dan akhirnya blong,” ucap Wildan kepada Kompas.com, Kamis (20/6/2024).

Wildan mengatakan ketika exhaust brake tidak fungsi maka dalam kondisi mobil melibas turunan putaran mesin akan sangat tinggi sehingga kebanyakan sopir akan panik dan memutuskan memindahkan tuas transmisi.

Baca juga: Kenapa Bus dan Truk Sering Mengalami Rem Blong?

Terminal BBM Pertamina BoyolaliKompas.com/Erwin Setiawan Terminal BBM Pertamina Boyolali

“Tapi karena laju mobil terlalu tinggi, transmisi tidak bisa dipindahkan ke gigi rendah, akhirnya bertahan di netral, kerja rem makin berat dan akhirnya blong, maka dari itu sopir perlu diajarkan cara berkendara yang antisipatif,” ucap Wildan.

Wildan mengatakan salah satu kewajiban sopir bus dan truk adalah dapat mendeteksi fungsi exhaust brake saat kendaraan belum dilajukan yakni saat masih berhenti.

“Caranya dengan menghidupkan mesin, posisi mobil terparkir, lalu pedal gas diinjak sampai putaran mesin mencapai pada torsi maksimal, setelah itu pedal dilepas sambil mengaktifkan exhaust brake,” ucap Wildan.

Baca juga: Pertamina dan KNKT Bikin Program Mitigasi Pencegahan Rem Blong

Truk yang mengalami rem blong menabrak mobil parkir dan rumah warga di Langensari Ungaran Kabupaten Semarang.KOMPAS.com/Dok. Polres Semarang Truk yang mengalami rem blong menabrak mobil parkir dan rumah warga di Langensari Ungaran Kabupaten Semarang.

Wildan mengatakan sopir bisa memperhatikan proses turunnya putaran mesin lewat tachometer untuk mengetahui apakah exhaust brake berfungsi dengan baik atau tidak.

“Bila putaran mesin dengan lembut sampai putaran idle, tidak ada ayunan putaran mesin naik turun atau hambatan, maka exhaust brake bermasalah, harusnya putaran mesin turun dengan tidak halus sebelum sampai idle,” ucap Wildan.

Jadi, menurut Wildan dengan adanya hambatan saat putaran mesin turun menandakan komponen exhaust brake berfungsi dengan baik. Karena sama saja saat fitur ini aktif saluran knalpot ditutup sebagian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau