Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Mobil Kena Ranjau Paku, Jangan Dipaksa Jalan

Kompas.com - 22/06/2024, 17:01 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak oknum yang menebar ranjau paku di jalan raya. Jika ban mobil sampai tertusuk dan tekanan udaranya berkurang, bisa fatal akibatnya.

Belum lama ini, beredar video di media sosial yang memperlihatkan seseorang berhasil mengumpulkan ranjau paku di jalan raya. Mencurigakannya, ranjau paku ditebar dekat dengan tulisan "Tambal".

 Baca juga: Video Viral, Ranjau Paku Ditebar Dekat Tulisan Tambal

Zulpata Zainal, On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, mengatakan, selalu cek tekanan angin ban. Sesuaikan dengan yang direkomendasikan pabrikan mobil. Sebab, ketika tekanannya kurang, nanti akan cepat habisnya. 

 

Video viral, ranjau paku ditebar dekat tulisan Tambal di sekitar lokasiDok. @aboutdkj Video viral, ranjau paku ditebar dekat tulisan Tambal di sekitar lokasi

"Gunakan alat Tire Pressure Monitoring System (TPMS) untuk mengetahui kalau ada ban yang kurang tekanannya, untuk segera dihentikan seketika kendaraannya, agar tidak terjadi kerusakan yang parah," ujar Zulpata, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.

"Sebab, jika tidak dihentikan seketika atau secepatnya, ban yang sudah kena ranjau paku, dinding ban akan terlindas di antara hump pelek dan permukaan jalan, yang akan mengakibatkan sekeliling dinding ban luka," kata Zulpata.

 Baca juga: Ranjau Besi Payung Sangat Sulit Dihindari, Ban Tubeless Tidak Pengaruh

Mazda CX-5 mengalami pecah ban karena kurang tekanan banDok. @lowslowmotif Mazda CX-5 mengalami pecah ban karena kurang tekanan ban

Zulpata menambahkan, jika dipaksakan, kondisi terparahnya adalah ban bisa terlepas atau terpotong sekeliling.

Untuk itu, penting juga merawat ban serep. Sehingga, ketika ban utama mengalami kebocoran dan perlu diganti, ban serep selalu dalam kondisi yang optimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com