Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kenapa Saat Isi BBM Mesin Kendaraan Harus Dimatikan

Kompas.com - 20/05/2024, 08:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa saat mengisi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) wajib mematikan mesin.

Tidak hanya kendaraan yang sedang melakukan pengisian, tapi kendaraan saat sedang antre juga sebaiknya mematikan mesin. Pasalnya, ada risiko ketika area SPBU tidak steril dari pemicu kebakaran.

Saat mengisi BBM, mesin diesel juga wajib dimatikan. Sehingga, tidak ada alasan yang dibenarkan untuk tetap membiarkan mesin hidup.

Baca juga: Pertamina Klarifikasi Rumor SPBU Mau Stop Jual Pertalite


Supervisor Pengawas SPBU Coco Ahmad Yani Semarang Purnomo mengatakan, alasan mesin harus dimatikan adalah untuk menghindari panas berlebih berhubung uap bahan bakar sifatnya sangat mudah terbakar.

"Tidak ada diskriminasi, mobil pribadi, angkot, atau bus, jelas aturannya, wajib mematikan mesin, ya semua harus ikut. Jika tidak berkenan, pembelian bisa kami tolak," kata Purnomo kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Purnomo sangat melarang konsumen SPBU membiarkan mesin kendaraan tetap menyala saat pengisian BBM karena panas mesin mudah memicu kebakaran.

Baca juga: Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah Ngangsu BBM

HANGUS TERBAKAR: Satu unit mobil Honda Grand Civic terbakar saat mengisi bahan bakar jenis pertalite di SPBU Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (23/4/2024).Dokumentasi Polres Wonogiri HANGUS TERBAKAR: Satu unit mobil Honda Grand Civic terbakar saat mengisi bahan bakar jenis pertalite di SPBU Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (23/4/2024).

"Tidak hanya hawa panas mesin, gelombang elektromagnetik yang ada di area SPBU juga rawan memicu api. Bahkan, bila meledak itu lebih parah," katanya.

Area Manager Communication, Relations, dan CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho mengatakan, aturan dan imbauan tertulis dibuat untuk keselamatan konsumen.

"Mesin wajib dimatikan, ada larangan penggunaan handphone, dilarang merokok dan sebagainya. Itu semata-mata demi konsumen tetap aman selama berada di SPBU," kata Brasto.

Baca juga: Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Mobil terbakar di SPBU Besuk, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (9/10/2023)KOMPAS.com/Miftahul Huda Mobil terbakar di SPBU Besuk, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (9/10/2023)

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, ketika mesin kendaraan masih bekerja maka ada aliran listrik di sistem mesin dan itu dapat memicu terjadinya nyala api.

“Saat mesin masih bekerja, kelistrikan di mobil masih aktif, terlebih lagi bila terjadi korsleting atau arus listrik bocor maka akan memunculkan loncatan bunga api, itu berpotensi membakar uap bensin di area SPBU, ini berisiko,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Minggu (19/5/2024).

Hardi mengatakan, karakter bensin sangat mudah terbakar bila berdekatan dengan api. Sementara itu, kelistrikan di mobil identik dengan loncatan bunga api seperti untuk menyalakan busi dan sejenisnya.

Baca juga: Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU Self Service, Bagaimana Solusinya?

Jadi, mesin mobil memang harus dimatikan saat mengisi bahan bakar di pom bensin untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat uap bensin yang terbakar oleh faktor yang ada saat mesin masih dihidupkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com