SUKOHARJO, KOMPAS.com - Gigi tinggi pada mobil transmisi manual memang diperuntukan untuk mencapai kecepatan maksimal. Sehingga dengan menggunakannya maka mobil dapat menempuh jarak lebih jauh dengan putaran mesin sama.
Rasio percepatan membuat putaran mesin dan roda berputar dengan kecepatan sama bahkan pada jenis mobil tertentu kecepatan roda bisa lebih tinggi daripada putaran mesin.
Berangkat dari logika tersebut, muncul anggapan bahwa bertahan pada gigi tinggi dapat membuat mobil manual irit BBM. Lantas, benarkah demikian?
Baca juga: Sebab Munculnya Bau Gosong Saat Mobil Manual Lewati Tanjakan
Muchlis, Pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo mengatakan anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar karena pengemudi wajib menggunakan gigi percepatan paling sesuai berdasarkan kebutuhan.
“Ketika pengemudi menggunakan gigi percepatan terlalu tinggi pada kecepatan rendah justru bisa membuat mobil boros BBM, karena kondisi tersebut dapat membebani mesin,” ucap Muchlis kepada Kompas.com, Minggu (16/6/2024).
Muchlis mengatakan kebiasaan ini biasanya dilakukan pengemudi ketika deselerasi atau melakukan perlambatan percepatan.
Baca juga: Beli Mobil Manual Bekas Wajib di Tes di Jalan Menanjak
“Alih-alih memindahkan tuas persneling ke gigi lebih rendah setelah perlambatan, pengemudi biasanya mempertahankan gigi tinggi dengan harapan bisa menghemat BBM, padahal kan tidak,” ucap Muchlis.
Ketika mesin mulai bergetar karena gigi percepatan terlalu tinggi, menurut Muchlis, kondisi tersebut sama saja mesin sedang terbebani oleh laju mobil. Putaran roda yang pelan, akibat rasio putaran masih tinggi maka cenderung membuat mesin mati.
“Saat putaran mesin dinaikkan, maka laju mobil tetap saja lambat, sehingga tidak ideal digunakan saat akselerasi, dampaknya kerja mesin lebih berat dan justru boros BBM,” ucap Muchlis.
Baca juga: Apakah Menggunakan Mode Manual di Mobil Matik Bisa Berdampak Buruk?
Selain itu, Muchlis mengatakan pemakaian gigi percepatan terlalu tinggi juga bisa merusak komponen internal transmisi, khususnya gigi percepatan.
“Gigi percepatan akan terbebani, mereka akan menerima gaya gesek lebih besar, getaran lebih besar, akibatnya komponen ini bisa rontok jika terus-terusan, selain itu getaran juga bisa memperpendek usia engine mounting,” ucap Muchlis.
Muchlis mengatakan engine mounting merupakan komponen penopang mesin dan transmisi pada bodi atau rangka mobil. Mereka berperan untuk meredam getaran dari mesin sehingga tidak akan terasa di dalam kabin.
Jadi, bertahan pada gigi tinggi untuk meningkatkan efisiensi bukanlah keputusan tepat karena justru dapat membuat mobil boros BBM akibat beban berat dan dapat merusak komponen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.