Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Beli Vespa Klasik, Sebaiknya Perhatikan Bodi atau Mesin?

Kompas.com - 23/04/2024, 09:12 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Saat ini popularitas Vespa klasik terus meningkat. Tak sedikit anak muda yang justru tertarik memiliki Vespa tahun tua karena dianggap lebih bergaya dan punya nilai historis.

Buat yang sedang kepincut ingin membeli Vespa klasik maka wajib perhatikan kondisi bodi. Bahkan jika biasanya di motor lain lebih perhatian ke mesin, maka di Vespa klasik justru lebih mementingkan bodi.

Baca juga: Aleix Espargaro Sebut Peran Penting Pebalap Tes

Ndar, mekanik dari bengkel spesialis Vespa 2-tak Sar Motor di Bogor, mengatakan, paling penting cek dengan teliti bagian bodi sebab memperbaiki bodi butuh usaha yang lebih.

Ilustrasi vespa klasik mash jadi pilihanOtomania/Setyo Adi Ilustrasi vespa klasik mash jadi pilihan

Selain itu pada Vespa bodi cukup memengaruhi nilai jual. Apakah catnya asli, dek keropos sudah diganti, bodi masih lurus dan sebagainya.

“Memperbaiki bodi lebih repot, karena kita harus tahu ukuran jarak posisi bagian jok depan dengan sayap depan, agar bodi bisa kembali lurus atau senter,” ucap Ndar beberapa waktu lalu.

Baca juga: Pemilik Mini Market Harus Tegas ke Tukang Parkir Liar

Soal mesin, katanya, sebenarnya lebih mudah jika mau diselamatkan daripada bodi. Pemilik bisa upgrade dengan lebih muda atau dibiarkan orisinal, pasti ada suku cadangnya, beda dengan bodi.

Ndar menjelaskan, kalau bodi motor banyak bagian yang keropos maka harus diganti. Namun tergantung keahlian tukang las.

Bengkel Vespa klasikOtomania/Setyo Adi Bengkel Vespa klasik

Baca juga: Alasan Kenapa Anak di Bawah Usia 17 Tahun Dilarang Mengemudi

"Balik lagi ke tukang las yang benar-benar paham. Bisa diselamatkan (kalau bodi bolong), cuma tergantung tukang lasnya," kata Ndar.

Pastikan saat cari Vespa, kata Ndar, bodi bagian belakang terutama utuh dudukan shockbreaker belakang masih utuh jangan yang sudah pernah dilas. Sebab jika bekas dilas bisa saja kurang presisi.

"Bagian belakang, kalau kurang presisi nantinya jadi agak miring (posisi mesin). Kalau dek bolong kecil-kecil enggak jadi masalah. Tapi kalau sudah besar, harus diganti (deknya)," kata Ndar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau