Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sembarangan, Wajib Perhatikan Spesifikasi Saat Menambah Minyak Rem

Kompas.com - 12/03/2024, 17:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com - Konsumen harus memperhatikan volume minyak rem pada mobil untuk selalu dalam kondisi cukup untuk mencegah terjadinya rem blong.

Jika dijumpai minyak rem kurang, maka konsumen wajib menambahnya dengan minyak yang sesuai agar segera dibawa ke bengkel untuk mendapatkan pemeriksaan.

Sedangkan jenis minyak rem yang beredar di pasaran cukup beragam. DOT 3 adalah satu spesifikasi minyak rem paling banyak digunakan. Namun, beberapa mobil juga sudah menggunakan DOT 4.

Baca juga: Bolehkah Menambah Langsung Minyak Rem Mobil yang Kurang?

Ilustrasi reservoir minyak rem mobilGridoto/Ryan Ilustrasi reservoir minyak rem mobil

Pemilik Aha Motor Yogyakarta Hardi Wibowo mengatakan mencampur minyak rem DOT 3 dan DOT 4 boleh saja, asal kebutuhan kendaraan memang lebih rendah spesifikasinya.

“Kalau mobil butuhnya minyak rem DOT 4, terus dicampur dengan DOT 3 nanti kemampuan minyak rem tidak akan sama karena terjadi penurunan kelas, padahal semakin tinggi angka DOT maka semakin bagus,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Hardi mengatakan kedua jenis minyak rem ini bisa dicampur karena terbuat dari bahan dasar yang sama yaitu glycol. Keduanya sama-sama memiliki titik didih yang tinggi, sehingga cocok digunakan sebagai fluida pentransfer tenaga pengereman.

Baca juga: Ketahui Tanda Minyak Rem Mobil Harus Segera Diganti

Sejumlah petugas Unit Gakum Satlantas Polres Kuningan Jawa Barat melakukan olah TKP kecelakaan yang melibatkan lima ASN PUTR Kabupaten Kuningan, Senin (22/5/2023). Polisi sebut, kecelakaan terjadi diduga karena rem blong.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Sejumlah petugas Unit Gakum Satlantas Polres Kuningan Jawa Barat melakukan olah TKP kecelakaan yang melibatkan lima ASN PUTR Kabupaten Kuningan, Senin (22/5/2023). Polisi sebut, kecelakaan terjadi diduga karena rem blong.

“Hanya saja antara DOT 3 dan DOT 4 memiliki batas titik didih, dimana DOT 4 memiliki titik didih lebih tinggi sehingga banyak digunakan untuk mobil-mobil kencang atau mesin besar,” ucap Hardi.

Menurut Hardi penyesuaian jenis minyak rem tersebut memprtimbangkan suhu mesin yang dapat menginduksi ke bagian rem serta potensi untuk memperlambat laju mobil dalam kecepatan tinggi.

“Umumnya mesin besar juga memiliki tenaga yang besar juga, sehingga daya pengereman akan terjadi lebih besar, sehingga berpotensi menghasilkan suhu di area piston rem lebih panas,” ucap Hardi.

Baca juga: Cegah Rem Mobil Blong, Ini Waktu yang Tepat Ganti Minyak Rem

DOT merupakan singkatan dari Departement Of Transportation, tiap varian minyak rem memiliki tingkatan titik didih. Semakin tinggi titik didih tinggi maka kualitas lebih baik dan bisa digunakan dalam kebutuhan yang lebih ekstrem.

Berikut adalah tingkat titik didih minyak rem berdasarkan varian:

  • DOT 3 titik didih kering 205 derajat celcius dan titik didih basah 140 derajat celcius
  • DOT 4 titik didih kering 230 derajat celcius dan titik didih basah 155 derajat celcius
  • DOT 5.1 titik didih kering 270 derajat celcius dan titik didih basah 180 derajat celcius
  • DOT 5 titik didih kering 260 derajat celcius dan titik didih basah 190 derajat celcius

Titik didih kering adalah titik didih minyak rem sewaktu masih baru, sedangkan titik didih basah adalah titik didih minyak rem pada saat kandungan air mencapai 3,7 persen.

Baca juga: Akal-akalan Pakai Air Teh buat Pengganti Minyak Rem, Amankah?


Maka dari itu, saat hendak menambahkan minyak rem konsumen harus memperhatikan spesifikasi minyak rem yang digunakan. Jangan sampai ditambah dengan minyak rem dengan DOT yang lebih rendah dari ketentuannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com