Anak Kecil Pemburu Klakson Telolet Kian Meresahkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena bunyi klakson bus telolet terus saja berkembang, bahkan memberikan tren baru seperti klakson basuri yang bunyinya menarik perhatian.

Bunyi klakson bus telolet ini menciptakan gelombang antusiasme di kalangan anak-anak, remaja, dan bahkan orang dewasa.

Baca juga: Faktor Ini yang Menjadikan Pengunjung IIMS 2024 Lebih Ramai

Namun, sayangnya tidak sedikit gerombolan anak yang meminta bus menyalakan klakson telolet hingga turun ke pinggir jalan dan dapat membahayakan dirinya.

Seperti unggahan video akun X (Twitter) @bocorhaluus, yang memperlihatkan segerombolan anak kecil yang turun ke jalur bus untuk berburu telolet.

Aksi membahayakan gerombolan anak pemburu telolet.

Harus ada tindakan untuk menghentikan ini sebelum ada korban jiwa.

???? kabar_tangerang pic.twitter.com/cldtA7VM01

— Bocha (@bocorhaluus) February 22, 2024

Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, klakson telolet aja sudah melanggar lalu-lintas apalagi kalau melayani anak-anak.

“Memang terlihat fun sih, tapi yang namanya urusan dengan lalu lintas nggak ada yang lucu. Jadi yang harus dididik adalah anak-anak tidak boleh bermain di sekitar jalan raya,” kata Sony kepada Kompas.com belum lama ini.

Selain itu, Sony mengatakan, polisi harus menindak bus yang masih memasang klakson telolet demi menegakkan aturan.

Baca juga: Harap Bersabar, Hyundai Kona Electric Meluncur Sebentar Lagi

“Jangan meladeni anak-anak di pinggir jalan yang meminta klakson telolet, jika memang sayang dengan anak-anak tersebut supaya jauh dari bahaya,” kata Sony.

Sony juga mengatakan, sopir yang memiliki SIM B2 artinya sudah komponen dan paham keselamatan.

“Jadilah pengemudi yang menerapkan aturan-aturan berlalu-lintas yang benar,” kata Sony.

Sony menegaskan, peran orang tua dalam mengedukasi anak-anaknya merupakan kunci keberhasilan upaya ini.