SOLO, KOMPAS.com - Kasus pencurian di dalam layanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) terus saja terjadi, seperti yang baru-baru ini dialami oleh penumpang PO Tivida.
Beredar video di media sosial dua pencuri yang tertangkap usia menjalankan aksinya, menukar laptop salah satu penumpang dengan buku.
Baca juga: Superbike Yamaha R1 dan R1M Discontinue, Khusus untuk Balap
Tindakan kriminal ini bisa terjadi pada siapa saja yang dipicu karena adanya kesempatan, sehingga saat bepergian menggunakan bus AKAP tidak disarankan untuk menarik perhatian pencuri.
Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving and Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, kasus pencurian di kendaraan umum memang menjadi masalah klasik yang masih saja terulang.
“Berhubung tingkat keamanan fasilitas umum tidak selalu lengkap, kita sebagai penumpang bus khususnya harus berpenampilan biasa saja dan tidak menarik perhatian pencuri,” kata Jusri kepada Kompas.com belum lama ini.
Jusri juga mengimbau, penumpang harus tetap berhati-hati meski sudah memilih bus AKAP dengan fasilitas yang mewah.
Baca juga: Simulasi Kredit Hyundai Stargazer X Style, Diskon Rp 20 Juta di IIMS
“Potensi tindak kriminal, khususnya pencurian tetap ada maka dari itu meski merasa berada di bus yang nyaman dan aman sikap waspada tetap perlu dilakukan, jangan sampai memancing orang lain,” kata Jusri.
Bagi pencuri ada beberapa penumpang yang menarik perhatiannya dan dijadikan target pencurian.
“Biasanya penumpang dengan tas lebih dari satu, yakni yang ditaruh di bagasi dan yang dibawa ke dalam kabin berupa tas kecil atau tas punggung, dari situ sudah tampak jelas bahwa kemungkinan besar isi tas tersebut adalah barang berharga,” kata Jusri.
Hal ini membuat pencuri tinggal memastikan kebenarannya, dengan memperhatikan langsung lewat pengamatan apakah barang bawaan target memang berharga atau tidak.
Baca juga: Tas Kecil yang Dibawa Saat Naik Bus AKAP Bisa Jadi Incaran Copet
“Sebaiknya barang berharga seperti laptop, tablet dan sejenisnya tidak dimainkan atau digunakan saat berada di kabin bus AKAP, itu sangat menarik perhatian pencuri,” kata Jusri.
Sama seperti saat memainkan ponsel, sebisa mungkin tidak menaruh di sembarang tempat. Menurut Jusri, penting untuk memasukkan ponsel ke saku jaket atau sejenisnya setelah digunakan.
“Dekap dan jangan biaskan barang berharga terpisah dengan tubuh, saat turun juga perlu selalu dibawa agar tetap dalam pengawasan,” kata Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.