Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudah Saja Cara Mengetahui Mobil Bekas Pernah Kena Banjir

Kompas.com - 10/02/2024, 11:02 WIB
Erwin Setiawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

GUNUNG KIDUL, KOMPAS.com - Mobil bekas di pasaran dibanderol dengan harga beragam tergantung kondisi unit dan kelengkapannya. Salah satu penyebab mobil dibanderol murah karena mobil sudah pernah terendam banjir.

Tidak sedikit mobil dijual apa adanya dalam kondisi rusak daripada harus memperbaiki banyak komponen rusak akibat banjir. Itu yang membuat mobil dijual murah.

Hanya saja biasanya mobil bekas banjir tidak akan disebutkan dalam aktivitas jual beli sehingga calon pembeli harus mampu memeriksanya sendiri.

Baca juga: Airlangga Sebut Kehidupan Warga di Pesisir Utara Jawa Masih Terancam Banjir Rob

Banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah meluas hingga mengepung kawasan perkotaan Purwodadi, Rabu (7/2/2024).KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO Banjir yang menerjang wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah meluas hingga mengepung kawasan perkotaan Purwodadi, Rabu (7/2/2024).

Elin Estanto, Pemilik GK Auto Service Gunung Kidul, mengatakan, mobil yang pernah terendam banjir akan meninggalkan jejak cukup jelas mulai dari sasis berkarat hingga bagian bawah dasbor.

“Saat mau beli mobil bekas, pastikan memeriksa apakah mobil tersebut bekas banjir atau tidak, jangan tergiur dengan harga murah, caranya dengan mengolong di bagian bawah dasbor,” ucap Elin kepada Kompas.com, Jumat (9/2/2024).

Elin mengatakan meski sudah dibersihkan, biasanya mobil bekas kena banjir akan lebih mudah karatan karena kandungan air hujan bersifat asam.

Baca juga: Bupati Demak Pastikan Kesehatan dan Sandang Pangan Korban Banjir Terpenuhi

Potret banjir di Jalan Raya Ciledug, tepatnya di simpang Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan, Senin (5/2/2024).KOMPAS.com/Dzaky Nurcahyo Potret banjir di Jalan Raya Ciledug, tepatnya di simpang Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan, Senin (5/2/2024).

“Bawa penerangan seperti senter untuk memeriksa bagian bodi di dekat pedal gas dan rem, selanjutnya ke atas pada bagian steering column, ke atas lagi ada palagan horizontal sebagai dudukan dasbor,” ucap Elin.

Logikanya, karat bisa timbul di besi yang pernah terkena air, khususnya di sasis kendaraan. Dari logika itu karat bisa saja menjadi tanda bahwa mobil itu pernah mengalami banjir.

Elin mengatakan, jika mobil tersebut pernah mengeluhkan banjir biasanya akan melakukan servis penanganan banjir di bengkel resmi, maka catatan untuk mobil tersebut akan ditemukan. Ini jadi bukti yang paling kuat.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Sumbawa, 4 Rumah Hanyut dan 1.489 Terendam

Banjir akibat hujan deras terjadi di beberapa titik jalan protokol, provinsi dan Nasional dan RSUD Soekardjo Tasikmalaya dan Puskesmas pada Selasa (30/1/2024).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Banjir akibat hujan deras terjadi di beberapa titik jalan protokol, provinsi dan Nasional dan RSUD Soekardjo Tasikmalaya dan Puskesmas pada Selasa (30/1/2024).

“Bisa melakukan pemeriksaan ke bengkel resmi atau bengkel langganan yang profesional mobil tersebut, riwayat pemeriksaan pasti ada tuh,” ucap Elin.

Melakukan scanning juga bisa dilakukan, Elin mengatakan tujuannya untuk memastikan bahwa semua elemen kelistrikan bekerja normal. Seperti yang diketahui bahwa sistem kelistrikan akan rawan rusak bila terkena air.

“Mobil-mobil modern sudah dilengkapi banyak perangkat elektronik seperti modul, sehingga bila ada kelistrikan yang bermasalah akan terdeteksi ketika dilakukan scanning” ucap Elin.

Baca juga: Update Banjir Pantura, Jalur Demak-Kudus Lumpuh Terendam Air 1,5 Meter


Elin mengatakan bengkelnya bisa membantu pemeriksaan mobil bekas banjir karena sudah memiliki peralatan cukup lengkap, seperti diagnosis tools untuk semua merek mobil.

“Tapi tidak semua mobil sudah bisa dilakukan scanning, seperti mobil lawas pemeriksaan mobil bekas kena banjir harus dilakukan secara manual,” ucap Elin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com