Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klarifikasi Toyota Soal Kesalahan Sertifikasi Mesin Diesel

Kompas.com - 02/02/2024, 14:54 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, Toyota Motor Corporation (TMC) mengumumkan terjadinya penyimpangan sertifikasi pada mesin diesel buatannya. Namun, PT Toyota Astra Motor (TAM) memberikan klarifikasi bahwa kejadian tersebut hanyalah kesalahan prosedur semata.

Penyimpangan ini menyangkut sertifikasi yang tidak tepat pada mesin diesel yang dibuat oleh Toyota Industries Corporation (TICO) untuk Toyota. Didapatkan, sedikitnya ada tiga mesin terindikasi pelanggaran tersebut, yakni mesin dengan kode 1GD, 2GD, dan F33A.

Baca juga: Sebelum Rangga, Toyota Resmi Luncurkan Hilux Facelift di Indonesia

Direktur Pemasaran PT TAM Anton Jimmi Suwandy, mengatakan, TICO itu adalah perusahaan yang berbeda dengan Toyota Motor Corporation. Dia melihat beberapa pemberitaan agak salah tangkap bahwa TICO sama dengan TMC.

Toyota Fortuner diesel VNT 4X4 saat melintasi jalan bebas hambatan. SUV serbabisa ini tetap nyaman digunakan di perkotaan.KompasOtomotif-Aris F Harvenda Toyota Fortuner diesel VNT 4X4 saat melintasi jalan bebas hambatan. SUV serbabisa ini tetap nyaman digunakan di perkotaan.

"Jadi, ini bukan TMC, ini adalah penyuplai. Jadi, Toyota meng-outsourcing beberapa pengembangan dan persiapan, termasuk persiapan homologasi atau sertifikasi kepada perusaahan ini. Salah satunya adalah mesin diesel," ujar Anton, kepada wartawan, saat ditemui di Jakarta, Jumat (2/2/2024).

"Kalau kita lihat dari sisi sertifikasi, homologasi, kemudian masalah keamanan, performa, dan kualitas, sebenarnya tidak ada masalah. Oleh karena itu, tidak ada di Indonesia yang terlibat sama sekali," kata Anton.

Baca juga: Mobil Hybrid Baru Toyota Meluncur Tahun Ini

"Maka itu, konsumen tidak perlu khawatir, konsumen tetap bisa menggunakan, produksi di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) juga tetap berjalan, penjualan di cabang juga tetap berjalan, dan distribusi unit juga berjalan. Jadi, tidak ada yang dihentikan, karena memang tidak ada hal yang berhubungan dengan keamanan, kualitas, performa, dan lain sebagainya," ujarnya.

Ilustrasi pabrik Toyota di Amerika Serikat.asia.nikkei.com Ilustrasi pabrik Toyota di Amerika Serikat.

Anton menambahkan, yang terjadi sebenarnya adalah ada prosedur operasional standar yang di dalam internal perusahaan TICO sendiri yang mungkin pelaksanaannya kurang tepat.

"Tapi, setelah saya lihat datanya, kan ada grafik atau kurva torsi, saya lihat angkanya tidak salah. Jadi, angkanya masih di dalam toleransi. Jadi, ini lebih banyak permasalahan ke prosedur operasional standar di TICO sendiri," kata Anton.

Pabrik Toyota yang ada di wilayah Durban, Afrika Selatan.Nikkei Pabrik Toyota yang ada di wilayah Durban, Afrika Selatan.

Meskipun tidak berdampak pada performa, keamanan, atau kualitas produk, tapi menurut Anton, pimpinan di TMC merasa bertanggung jawab untuk memberikan transparansi dan informasi kepada konsumen.

"Jadi, itu yang sebenarnya saya melihat sudut pandang yang berbeda. Kita di Toyota sangat melihat sesuatu pekerjaan itu sebagai pekerjaan yang serius, dan kita ingin membagikan kepada publik ada sesuatu hal yang seperti ini," ujar Anton.

"Saya tegaskan, kesalahan prosedur ini tidak ada hubungannya dengan performa, kualitas, atau keamanan, tidak ada yang terdampak atau bermasalah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com