Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda Transmisi Mobil Matik Bekas Masih Sehat Dilihat dari Oli

Kompas.com - 28/01/2024, 18:31 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Mobil matik menjadi unit yang lebih diminati oleh masyarakat di pasar mobil bekas karena cocok digunakan untuk kondisi jalan macet.

Pengoperasian yang lebih mudah membuat pengemudi tidak akan terlalu capek dalam mengoperasikan mobil meski dalam kondisi macet di perkotaan.

Terlepas dari itu, biaya perbaikan transmisi matik menjadi momok bagi konsumen pasalnya biaya yang dibutuhkan lebih besar daripada yang manual.

Baca juga: Mobil Matik Jangan Dipaksa Jalan jika Transmisi Bermasalah

Beli mobil bekas di balai lelang dianggap lebih menguntungkan bagi konsumenKompas.com/Daafa Alhaqqy Beli mobil bekas di balai lelang dianggap lebih menguntungkan bagi konsumen

Boncu, Admin Showroom Mobil Bekas Tresno Motor Solo mengatakan, mobil matik masih menjadi incaran konsumen karena lebih mudah dioperasikan dan tidak mudah bikin capek.

“Banyak diminati konsumen yang matik daripada manual, karena ini kan kawasan perkotaan kali ya, mobil matik lebih praktis dan lebih mudah dioperasikan, meski butuh biaya lebih besar untuk perawatan dan perbaikannya,” ucap Boncu kepada Kompas.com, Selasa (23/1/2024).

Kendati demikian, Boncu mengatakan banderol mobil matik bekas pasti lebih tinggi daripada tipe yang manual. Maka dari itu penting untuk memastikan transmisi dalam kondisi sehat saat membeli mobil bekas.

Baca juga: Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengemudi Mobil Matik

Diler Mobil Bekas Honda di CimoneHPM Diler Mobil Bekas Honda di Cimone

“Perlu dites, dicoba seperti apa performa transmisinya sampai konsumen benar-benar yakin, kami lebih suka seperti itu daripada konsumen tidak berkesempatan mencoba unit yang kami jual,” ucap Boncu.

Elin Estanto, Pemilik GK Auto Service Gunung Kidul mengatakan saat membeli mobil matik bekas penting mengajak tenaga ahli atau orang yang paham mobil agar tidak salah pilih.

“Memastikan transmisi mobil matik bekas dalam kondisi sehat itu penting, karena jika tidak konsumen harus menyiapkan dana perbaikan transmisi lumayan besar kalau sampai dapat unit yang bermasalah,” ucap Elin kepada Kompas.com, Jumat (26/1/2024).

Baca juga: Cara Memastikan Kondisi Transmisi Mobil Matik Bekas Masih Prima

Tuas transmisi matik Daihatsu Ayla R ADS CVTKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Tuas transmisi matik Daihatsu Ayla R ADS CVT

Elin mengatakan ada tips ringan untuk mengetahui apakah transmisi matik masih dalam kondisi baik lewat olinya. Kendati demikian, test drive menjadi cara paling tepat untuk mengetahui kondisi transmisinya.

“Dengan melakukan test drive, maka orang yang paham mobil akan mengerti apakah matik sudah ngejedug atau belum, nahan atau tidak, ada delay tidak, selain itu bisa juga dilihat dari olinya,” ucap Elin.

Elin mengatakan pemeriksaan kondisi transmisi matik bisa mengacu pada oli matik lewat dipstick. Terutama pastikan volumenya cukup berada di rentang titik atas dan bawah dan jangan terlalu di bawah.

Baca juga: Alasan Berkendara Mobil Matik Jangan Sering Kickdown


“Dengan volume yang masih baik, tidak kurang, maka peluang kerusakan lebih minim, selanjutnya bisa diperiksa pada bagian seal dan rumah transmisi pastikan tidak ada basahan oli,” ucap Elin.

Elin juga mengatakan kualitas oli matik bisa sedikit menggambarkan kondisi transmisi ditinjau dari kekentalan, warna dan baunya.

“Pastikan oli matik masih berwarna merah bening, tidak ada serbuk-serbuk debris atau logam, dan tidak bau gosong, jika ada bau gosong kemungkinan kampas pernah terbakar atau mengalami selip berlebih,” ucap Elin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com