Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memastikan Kondisi Transmisi Mobil Matik Bekas Masih Prima

Kompas.com - 24/01/2024, 07:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Harga mobil matik bekas umumnya lebih mahal daripada yang manual dengan jenis, tipe dan tahun produksi yang sama. Hal ini berkaitan dengan kenyamanan serta kemudahannya dalam pegoperasian.

Keunggulan tersebut tentu harus dibayar dengan perawatan lebih mahal. Begitu juga ketika terjadi masalah maka perbaikannya cenderung membutuhkan biaya lebih tinggi.

Lantas, penting untuk mengetahui atau memastikan transmisi mobil matik bekas dalam kondisi prima agar kelak setelah pembelian tidak perlu melakukan perbaikan transmisi.

Baca juga: Daftar Harga Mobil Bekas Eropa di Bawah Rp 100 Juta

Transmisi mobil transmisi matikKOMPAS.com/Gilang Transmisi mobil transmisi matik

Hasan Ariyanto, Pemilik Mandiri Auto Klaten mengatakan ada tips ringan untuk memastikan kondisi transmisi matik pada mobil bekas masih prima atau tidak.

“Lebih akurat jika dilakukan scanning, tapi tidak semua orang bisa kan, jadi pakai tips ringan bisa saja sebenarnya yakni dengan menghitung jeda waktu pertautan transmisi saat memindahkan tuas dari N ke D atau R,” ucap Hasan kepada Kompas.com, Selasa (23/1/2024).

Hasan mengatakan semakin singkat jeda waktu dari perpindahan tuas matik dengan entakan yang terasa saat putaran mesin bertaut maka semakin baik.

Baca juga: 5 Mobil Bekas Harga Rp 120 Jutaan, Dapat Evalia hingga Honda City

Tuas transmisi matik Daihatsu Ayla R ADS CVTKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Tuas transmisi matik Daihatsu Ayla R ADS CVT

“Seharusnya tidak lama, hitungannya satu sampai dua detik bahkan bisa saja kurang dari itu, jika jedanya sudah terlalu lama bisa dipastikan ada masalah pada transmisi matiknya,” ucap Hasan.

Selain jeda waktu pertautan, Hasan juga menyinggung kemampuan transmisi matik menahan mobil di tanjakan tanpa menginjak pedal gas dengan transmisi masuk ke posisi D.

“Matik yang masih sehat seharusnya bisa menahan mobil berhenti sesaat baru agak mundur, bahkan mungkin bisa membuatnya maju meski pedal gas tidak diinjak,” ucap Hasan.

Baca juga: Rekomendasi 5 Mobil Bekas Harga Rp 100 Juta, Ada Avanza dan Ertiga

Ekowati, Technical Leader Auto2000 Kalimalang Jakarta Timur mengatakan ada istilah stall test untuk menguji kemampuan kampas kopling pada mobil matik,

“Stall test, berfungsi untuk mengetahui kondisi kopling pada sistem matik dipantau dari putaran mesin saat sistem harus membuat kopling fluida aktif, " kata Eko pada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Caranya hidupkan mesin dan tarik rem tangan atau parking brake, lalu masukkan persneling ke posisi D. Tahan pedal rem, kemudian injak pedal gas agak dalam dan tahan selama tiga detik sembari memperhatikan posisi jarum Rpm.

Baca juga: Ini yang Bikin Mobil Matik Tidak Kuat Nanjak

Mobil matik masih menggunakan kampas kopling meski berbeda bentuk dengan yang manual.Kompas.com/Erwin Setiawan Mobil matik masih menggunakan kampas kopling meski berbeda bentuk dengan yang manual.

Jika jarum Rpm naik di antara angka 1.800 hingga 2.200 Rpm, artinya kondisi kelompok kopling bagian drive masih cukup baik dan prima. Jika jarum berhenti di atas angka 2.200 Rpm, berarti ada slip. Jika jarum berhenti di bawah 1.500 rpm, berarti tenaga mesin sudah tidak lagi prima.

Jika langkah di atas sudah dilakukan, matikan mobil dan diamkan sejenak selama setidaknya 10 menit untuk mendinginkan mesin dan transmisi.

Selanjutnya, ulangi lagi langkah di atas namun kali ini dengan memasukkan persneling ke posisi R atau gigi mundur untuk memeriksa performa kopling bagian mundur.

Nah, itu cara mudah memeriksa kondisi transmisi pada mobil matik bekas tanpa alat khusus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com