Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Tesla Tidak 100 Persen Pakai Baterai LFP

Kompas.com - 25/01/2024, 18:11 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa Tesla tidak sepenuhnya memakai lithium ferro phosphate (LFP) untuk mobil listriknya di China.

Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) besutan Elon Musk tersebut kini masih memakai bahan baku nikel pada baterai kendaraan listrik, yang dipasok oleh perusahaan Korea Selatan, LG.

"Tidak benar pabrik Tesla di Shanghai (China) memakai 100 persen LFP untuk mobil listriknya. Mereka tetap menggunakan nickel-based," ucap dia dalam video keterangan di Instagram resmi, Kamis (25/1/2024).

Baca juga: Kenaikan Pajak Motor Harus Bisa Dorong Penjualan Motor Listrik

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Luhut Binsar Pandjaitan (@luhut.pandjaitan)

"Suplai nickel-based battery itu dilakukan oleh LG Korsel untuk model mobil listrik yang diproduksi Tesla di Shanghai," tambah Luhut.

Pernyataan ini menanggapi rumors yang ramai muncul di permukaan, terkait mobil Tesla yang sudah tidak memakai nikel lagi di China. Jadi, kesempatan pemanfaatan nikel dari Indonesia di era kendaraan listrik berkurang.

Meski begitu, Luhut tidak memungkiri jika saat ini pemakaian LFP untuk memproduksi baterai kendaraan listrik mulai berkembang.

Untuk itu, sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, Indonesia harus melakukan percepatan hilirisasi nikel secara terukur untuk tetap dapat bersaing dalam jangka panjang.

Baca juga: Ban Mobil Jokowi Sempat Diduga Bocor, Ini Kehebatan Ban RFT

Jajaran mobil TeslaODDITY CENTRAL Jajaran mobil Tesla

"Penelitian tentang LFP ini memang terus berkembang. Jadi satu ketika tidak tertutup kemungkinan nikel ini semakin kurang penggunaannya. Makanya, kita harus genjot juga, tapi dengan terukur," kata Luhut.

"Sekarang ini kalau kita lihat hilirisasi kita di katoda dan banyak lagi bagian daripada lithium battery kita sudah sangat maju, yang membuat ekspor kita tidak hanya bergantung lagi kepada raw materials," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau