Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Pajak Motor Bensin Belum Tentu Mengakselerasi Motor Listrik

Kompas.com - 22/01/2024, 08:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan pemerintah berencana untuk menaikkan pajak sepeda motor konvensional atau berbasis bensin.

Menurut Luhut, rencana ini dilakukan demi mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik sebagai upaya menekan polusi udara.

"Kita juga tadi rapat, berpikir sedang menyiapkan menaikkan pajak untuk kendaraan sepeda motor non listrik," kata dia, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Harga Toyota Innova Bekas, Mobil yang Banyak Dicari

Ilustrasi STNK. Daftar provinsi yang sudah hapus BBNKB II dan pajak progresif pada awal 2024.DOK. SHUTTERSTOCK/Abm p.poed Ilustrasi STNK. Daftar provinsi yang sudah hapus BBNKB II dan pajak progresif pada awal 2024.

Luhut belum merinci kapan ketentuan itu direalisasikan. Jenis pajak yang hendak direvisi pun belum dirincikan.

Tetapi tujuannya, supaya pajak itu akan dialokasikan untuk subsidi transportasi publik seperti LRT maupun kereta api cepat.

Menanggapi pernyataan tersebut, Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersial AISI, mengatakan, akselerasi pertumbuhan motor listrik sebetulnya bisa dilakukan. Tapi dengan syarat harus dibarengi dengan kesiapan infrastruktur.

Baca juga: Intip Harga Honda Jazz Bekas per Januari 2024

“Kalau kita melahirkan motor listrik dalam jumlah yang banyak, kami harus menyiapkan infrastruktur dulu,” ujar Sigit, kepada Kompas.com, Sabtu (20/1/2024).

“Sekarang kan infrastruktur hanya ada di kota besar. Kami sebagai produsen, jangan sampai konsumen mengalami kendala. Mempersiapkan dulu semuanya,” kata dia.

Sigit menambahkan, pada dasarnya asosiasi mendukung rencana-rencana pemerintah, namun perlu tahapan yang konkret.

Baca juga: Toyota Calya Sukses Lewati Tanjakan Terjal dengan Cara Jalan Mundur

Yamaha E01Dok. YIMM Yamaha E01

“Kami sih mau cepat, cuma kami tergantung dari prinsipal juga. Tapi kan dari Honda, TVS, Yamaha kan tahun ini akan ada (peluncuran),” ucap Sigit.

Sementara itu, 2W Sales & Marketing Department Head PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Teuku Agha, mengatakan, ada beberapa syarat yang harus dilakukan agar penjualan motor listrik meningkat.

“Kalau motor listriknya harganya jauh lebih murah, otomatis orang akan menggunakan mana yang mudah buat mereka,” ujar Agha, kepada Kompas.com, Sabtu (20/1/2024).

Baca juga: AHM Sebut Kenaikan Pajak Motor Bisa Berdampak Besar

Suzuki akhirnya menampilkan motor listrik e-Burgman di Japan Mobility Show 2023.KOMPAS.com/Agung Kurniawan Suzuki akhirnya menampilkan motor listrik e-Burgman di Japan Mobility Show 2023.

“Karena di Indonesia ini orang beli kendaraan bermotor bukan cuma buat dipakai, tapi ada harga jual kembali,” kata dia.

Agha juga mengatakan, kenaikan pajak motor bensin belum tentu berdampak pada permintaan motor listrik. Sebab masyarakat pada dasarnya masih butuh motor ICE (Internal Combustion Engine).

“Kalau di sana motor listrik benar-benar didukung pemerintah, dan harganya bisa benar-benar terjangkau, mungkin saja,” kata Agha.

“Cuma penggunaan motor ini kan bukan hanya sekitar keliling kota saja, ada juga yang menggunakan motor buat antarkota. Jalannya pun tidak lurus-lurus saja, ada banyak pertimbangan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau