Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Ban Motor Pakai Karet Warna-warni, Unik tapi Tidak Aman

Kompas.com - 03/11/2023, 14:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersebar di media sosial pengrajin ban yang membuat ban aus jadi kembali baru dengan cara vulkanisir. Biar makin menarik, karet vulkanisirnya warna-warni, ada yang pink, hijau, sampai biru.

Melihat proses ban yang sebenarnya sudah aus tadi terus divulkanisir, bisa menimbulkan bahaya. Jangan sampai terkecoh cuma karena menarik perhatian cuma mengabaikan faktor keselamatan.

Dodiyanto, Senior Brand Executive dan Product Development PT Gajah Tunggal Tbk., produsen ban IRC mengatakan, proses vulkanisir dari video tersebut sangat berbahaya.

Baca juga: Cek Harga Ban Motor per November 2023

@ercotire Ban Motor Hello Kitty Sudah Ready Bosku, Siap Dikirim Ke Pembeli #banwarna ? suara asli - Erco Tire Official Store

 

"Kalau lihat itu tread bannya sudah habis, daya lengket rubber warna ke yang aslinya sangat rawan lepas. Kita sangat tidak menyarankan karena faktor safety, sangat bahaya," kata Dodiyanto kepada Kompas.com, Jumat (3/11/2023).

Dodiyanto khawatir, proses ban vulkanisir di truk saja cuma dipakai di roda belakang, bukan roda depan. Kalau diterapkan di motor, di mana permukaan yang menyentuh ke aspal sangat kecil, sangat berbahaya.

"Ketebalan tread di ban saja beda antara bagian tengan dan pinggir, di pabrik akurasinya sangat dijaga. Sedangkan itu kalau lihat di video manual pakai tangan," kata Dodiyanto.

Baca juga: Ducati Mau Tarik Jorge Martin ke Tim Pabrikan


Paling bahaya juga tidak diketahui itu bagian rubber warna-warni yang ditempel ke ban senyawa atau tidak karetnya. Kalau tidak, risiko lepas dari cangkangnya (ban asli) sangat besar.

"Atau enggak lepas tapi kebuka, jadi menimbulkan ban hamil atau gelembung. Ban kan buat manuver dan lainnya, siapa yang jamin itu enggak licin (compound warna-warni)," kata Dodiyanto.

Jadi sebaiknya, jangan coba beli ban motor terutama yang vulkanisir. Ban itu sebenarnya sudah habis, ditambahi karet lagi tapi tentu risikonya lebih tinggi, bisa bahaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com