JAKARTA, KOMPAS.com - Fakta di lapangan pemilik sepeda motor yang memakai ban tubeless lebih banyak yang memakai tambal ban model tusuk alias model cacing ketimbang model payung.
Dodiyanto, Senior Brand Executive & Product Development PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban IRC mengatakan, alasannya ialah karena tambal ban model tusuk lebih banyak ditemukan di tukang tambal ban.
Baca juga: Penjualan Motor Listrik Diklaim Meningkat 13 Kali Lipat
"Kalau buat motor matik atau skutik, yang bannya harganya Rp 200.000-an mereka memilih yang model tusuk, ringkas, cepat dan lebih murah, walau harganya bervariasi bisa Rp 20.000-an," kata Dodi kepada Kompas.com, Rabu (13/9/2023).
Dodi mengatakan, tambal ban tipe payung biasanya hanya dipakai pemilik motor sport yang memakai ban tubeless yang harganya mahal-mahal di atas Rp 1 jutaan.
"Saya jarang menemui tambal payung di jalan. Kecuali yang saya tahu ada permintaan khusus, kalau ban matik paling Rp 200.000-Rp 300.000, tidak apa-apa pakai model tusuk tapi sayang kalau ban mahal pakai tambal ban sembarang," katanya.
Baca juga: Video Viral Seorang Ibu Isi BBM Honda BeAT Pakai Pertamax Turbo
Dodi mengatakan, kelemahan tambal ban model payung lebih rumit karena harus melepas pelek. Kemudian tambalan dilakukan pada bagian dalam ban, memakai bulatan karet pipih yang kemudian ditekan pada ban.
"Prosesnya memang tidak praktis, tapi cara ini yang paling benar. Tapi setahu saya aktualnya di lapangan banyak yang memilih tambal cacing bukan payung karena kurang praktis," ucap Dodi.
"Kalau model payung dia ada penahannya, sedangkan model cacing hanya menutupi bagian yang berlubang saja. Kemudian kalau ditusuk bisa makin lebar. Meski ditambal bisa bocor halus," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.