Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Cuaca Panas Bisa Memengaruhi Usia Oli Motor

Kompas.com - 10/10/2023, 07:12 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Tingginya suhu akibat cuaca panas masih terasa di beberapa wilayah, kondisi ini rupanya bisa memengaruhi performa motor.

Pengaruh tersebut juga cukup fatal, akibat cuaca panas dan suhu ekstrem, masa pakai oli mesin sangat menurun dan waktu gantinya jadi jauh lebih cepat.

Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 Tangerang, menjelaskan, normalnya masa pakai oli mesin adalah sekitar 2.000 kilometer, tetapi angka tersebut bisa turun akibat cuaca panas.

“Oli jadi lebih cepat rusak. Memang salah satu penyebabnya itu intensitas pemakaian, tapi cuaca seperti sekarang ini juga ngaruh, soalnya kan panas sekali,” ucapnya kepada Kompas.com di Tangerang, Senin (9/10/2023).

Baca juga: Tilang Emisi Berlaku 1 November, Cek Biaya Uji Emisi di Bengkel Resmi

Penggantian oli motor sportKompas.com/Erwin Setiawab Penggantian oli motor sport

Anto menceritakan pengalamannya dalam kurun waktu beberapa pekan terakhir, saat suhu di wilayah Tangerang dan sekitarnya memang sedang tinggi. Dia menjumpai beberapa pengendara motor dengan kasus unik dan serupa.

Beberapa pelanggannya yang merupakan pengemudi ojek online menjumpai kendala serupa, yakni tarikan motor matik ngadat dan tidak nyaman dikendarai. Langkah penanganannya serupa, yakni cukup ganti oli saja.

Namun, selang beberapa hari, sebagian pelanggan tersebut kembali lagi ke bengkel dengan keluhan serupa. Setelah Anto memeriksa, ternyata oli yang belum lama diganti sudah banyak menguap.

Baca juga: Kawasaki Indonesia Masih Jual Motor 2 Tak, Harga Rp 60 Jutaan

Suhu panas di Kota Semarang, Jawa Tengah bakal mencapai 39 derajat celsius bulan iniKOMPAS.COM/istimewa Suhu panas di Kota Semarang, Jawa Tengah bakal mencapai 39 derajat celsius bulan ini

“Padahal, belum ada 2.000 kilometer, mungkin sekitar 1.000 kilometer, tapi (oli mesin) sudah banyak nguap, cuma sisa sedikit,” ucapnya bercerita.

Berkaca dari kejadian tersebut, Anto mengatakan jika pengendara ojol memang memiliki intensitas berkendara tinggi, sekitar 100 kilometer per-hari.

Namun, intensitas berkendara tinggi saja dianggap tidak cukup untuk membuat oli cepat habis. Cuaca panas dan terik juga jadi salah satu biang kerok yang membuat motor cepat ‘haus’ oli.

“Kalau dari cerita pelanggan (ojol), memang mereka narik dari pagi sampai sore. Kan ketemu panas waktu narik siang-siang. Jadi memang panas itu pengaruh ke oli,” ucapnya.

Menimbang cuaca panas masih berlangsung, Anto menganjurkan pengendara motor untuk rutin memeriksa kondisi oli motor, dan minimal servis rutin sekali setiap 2.000 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com