Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Panas, Jadi Berkah Tersendiri buat Bengkel AC Mobil

Kompas.com - 01/10/2023, 08:49 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suhu udara dalam dua pekan terakhir di Indonesia sangat panas. Badan Meteorologi, KIimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, suhu udara maksimum di wilayah Indonesia terpantau mencapai 35-37 derajat Celsius.

Panas yang menyengat tersebut mau tidak mau berpengaruh pada kehidupan sehari-hari, termasuk para pemilik mobil yang merasa AC mobil panas dan jadi tidak dingin.

Baca juga: Diggia Raih Poin Penting di Sprint Race MotoGP Jepang 2023

Di sisi lain panas menyengat jadi berkah tersendiri buat bengkel AC mobil. Tak sedikit yang datang ke bengkel untuk mengecek kondisi AC, meski disebutkan bukan berarti berhubungan langsung dengan suhu panas.

Biar tetap nyaman maka AC mobil juga perlu servis rutin sehingga siapapun yang berada di kabin akan betah.KOMPAS.com/Gilang Biar tetap nyaman maka AC mobil juga perlu servis rutin sehingga siapapun yang berada di kabin akan betah.

M Gunawan, Kepala bengkel spesialis AC mobil Premium 99, mengatakan, beberapa hari terakhir memang ada konsumen yang datang ke bengkel AC karena mengeluh cuaca panas, namun pada dasarnya datang ke bengkel karena mengecek AC.

"Ada peningkatan yang signifikan di dua hari kemarin yang perawatan AC mobil. Naik 130 persen dari sebelumnya," ujar Gunawan kepada Kompas.com, Jumat (29/9/2023).

"Jadi kalau di kondisi yang datang ke bengkel ada (mengenai cuaca panas) tapi memang mengeluh mengenai perawatan atau AC kurang dingin lebih ke arah itu," katanya.

"Bengkel saya di Depok, (Jawa Barat) apakah karena musim panas ini berpengaruh, saya tidak ke sana (tidak tahu) tapi ada juga yang kantornya di Jakarta itu mengeluh panas banget. Ternyata waktu kami cek itu di suhu grill-nya yang keluar dari ventilasi udara cuma 20 derajat jadi pasti panas," kata Gunawan.

Baca juga: Berburu VW Kodok Bekas, Harga mulai Rp 37 Jutaan

Gunawan mengatakan, pada dasarnya tujuan AC mobil ialah mendinginkan mobil dengan cara mengubah suhu kabin jadi lebih rendah.

Kompresor AC mobil listrik dan hybrid tidak lagi menggunakan puli karena sudah digerakkan oleh motor dari daya baterai.AC Mobil Jogja/Dewa Kompresor AC mobil listrik dan hybrid tidak lagi menggunakan puli karena sudah digerakkan oleh motor dari daya baterai.

"Kalau di AC itu sebetulnya ialah bagaimana blower itu dapat berkerja maksimal dengan cepat mengganti udara panas yang ada di kabin dengan udara dingin di evaporator," katanya.

Rastomo Yudho Hermawan, Kepala Cabang Bengkel Resmi AC Denso, PT Kikijaya Airconindo di Radio Dalam, Jakarta Selatan, mengatakan, dalam beberapa ini memang banyak konsumen yang datang ke bengkel memeriksa kondisi AC karena tidak kuat melawan panas.

"Memang Jakarta beberapa hari ini panas sekali ya, sehingga apa konsumen merasa AC-nya kurang dingin, datang mengecek," ujarnya.

Yudho panggilannya mengatakan, hawa panas memang memengaruhi kemampuan AC mendinginkan kabin. Namun setelah dicek kata Yudho, mayoritas pemilik mobil memang kurang memerhatkan kondisi AC-nya.

"Ini adalah suatu kebiasan bahwa AC ketika kena panas dan sudah tidak dingin baru kemudian datang mengecek. Jadi corrective action bukan preventive action, ketika datang dicek ternyata evaporatornya sudah pada kotor," ujarnya.

"Jadi mau tidak mau kami banyak bongkar evaporator. Itu selain ada yang bocor ya, kalau tidak dingin karena bocor beda, kalau kompresor bocor beda," ujarnya.

"Tapi kalau evaporator kalau sudah berlendir, korosif pasti bocor tidak berapa lama," kata Yudho.

Sebelumnya, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan, kondisi suhu panas atau terik yang terjadi beberapa hari ini dipengaruhi beberapa faktor.

Selang AC Mobil yang bertugas menyalurkan Freon. Dalam keadaan freon normal, selang AC akan terasa dingin dan ada embun esTangkapan layar YouTube @kkdtTV Selang AC Mobil yang bertugas menyalurkan Freon. Dalam keadaan freon normal, selang AC akan terasa dingin dan ada embun es

Guswanto menjelaskan, kondisi cuaca cerah dengan tingkat pertumbuhan awan yang minim turut memicu optimalnya pemanasan sinar matahari.

"Pemanasan sinar matahari cukup optimal yang terjadi pada pagi menjelang siang dan siang hari," ungkap Guswanto dilansir dari Megapolitan Kompas.com.

"Saat ini, posisi semu matahari (pada bulan September) berada tepat di atas khatulistiwa, sehingga penerimaan sinar matahari cukup merata di wilayah Indonesia termasuk di wilayah Jabodetabek," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com