Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHM Jawab Keresahan Konsumen soal Karat Rangka Motor via Video Medsos

Kompas.com - 24/08/2023, 06:32 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Honda Motor (AHM) mengeluarkan video singkat di Instagram resmi sebagai klarifikasi rangka yang berkarat.

Pada video singkat tersebut, dijelaskan bahwa warna kuning di bagian rangka bukan karat, melainkan silikat. Silikat berfungsi untuk melindungi sambungan las dari oksidasi dan karat.

Terlihat di video tadi juga diperagakan bahwa bagian rangka di balik roda depan dilap dulu dengan lap basah. Kemudian setelah kering, dilap dengan tisu kering supaya tidak ada noda yang terbawa.

Baca juga: Beli Rangka eSAF di AHASS, Harganya mulai Rp 1,1 Jutaan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT. Astra Honda Motor (@welovehonda_id)

 

Setelah mengelap bagian rangka tadi, dibawa juga bagian besi yang berkarat. Bedanya saat dilap, noda kuning terbawa di tisu yang kering.

Namun, di kolom komentar malah ramai bertanya mengenai sasis yang patah. Disebut bahwa masalah bukan cuma sasis yang berkarat, melainkan juga banyak kejadian yang patah dan keropos.

"Mungkin ini lebih menjelaskan yang motor baru udah ada kuning-kuning di rangka, tapi belum ngejawab yang patah-patah itu. cmiiw," tulis akun @himawaan dikutip Kompas.com, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: Harga Toyota Rangga Diklaim Bakal Lebih Murah dari Hilux


Selain itu, ada juga yang komentar kalau kualitas finishing dari sasisnya kurang baik. Padahal dulu, bagian berwarna kuning yang disebut silikat tadi tidak boleh ada atau ditutup dengan rapi.

"Masalahnya itu adalah pelapisan cat pada rangka kurang maksimal jadi timbul warna asli las besinya yang kalau dibiarkan lama-lama jadi karat kok malah bikin pembelaan kek gini," ucap akun @toni.joni.

Sepertinya netizen masih belum puas dengan klarifikasi lewat video yang dibuat oleh Astra Honda Motor. Harapan mereka masih mau tahu apa penyebab rangka yang keropos, bahkan sampai patah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com