JAKARTA, KOMPAS.com – Rangka motor-motor Honda yang menggunakan teknologi Enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) tengah mendapat sorotan. Situasi ini terjadi setelah beberapa video mengenai sasis skutik Honda yang patah dan berkarat viral di media sosial.
Pengamat otomotif Bebin Djuana, mengatakan, masalah rangka berkarat sebetulnya bisa ditelusuri penyebabnya, kemudian ditindaklanjuti sebagai bentuk tanggung jawab merek terhadap konsumen.
“Justru sebetulnya sebuah kasus itu penelurusannya bisa diawali oleh pabrik, tapi bisa juga karena keluhan konsumen,” ujar Bebin, yang telah berkecimpung di industri otomotif selama puluhan tahun, kepada Kompas.com (22/8/2023).
Baca juga: Soal Beda Harga XForce, Ini Penjelasan Mitsubishi
Bebin menjelaskan, penelusuran dari dalam bisa dimulai dari proses Quality Check (QC). Apabila ditemukan sebuah kelainan patut dicurigai dan ditelusuri di mana akar masalahnya.
“Apakah masalah manusia, jadi misal pada waktu produksi tanggal sekian atau jam sekian. Atau masalah dari proses, ini kelihatannya prosesnya ada yang terhambat, ada yang terganggu, ada sesuatu yang menyebabkan tidak sempurnanya produk,” ucap Bebin.
“Atau ketika ditelusuri, ketika dilihat, oh ini dari bahannya. Bahan yang disuplai oleh supplier ini ada bagian yang cacat, yang lolos diproduksi, itu penelusuran dari dalam,” kata dia.
Baca juga: Rossi Kontak Pramac Racing Selamatkan Morbidelli
Kemudian, penelusuran juga bisa dilakukan ketika sebuah produk sudah keluar dari pabrik. Dalam hal ini, pencatatan data lebih kompleks, karena produk sudah disebar melalui jaringan diler.
Biasanya pabrikan otomotif akan mengidentifikasi sebuah produk lewat Vehicle Identification Number alias nomor VIN. Apabila terjadi recall, maka bakal mengacu pada VIN model yang perlu diperbaiki.
“Jadi misal, wah kejadian kenapa banyak keluhan ini? Katakanlah semua yang bermasalah nomor VIN-nya bulan Juni 2023. Oke pabrik enggak mau ambil risiko. Lapor ke prinsipal, kemudian mendapat guidance dari sana,” kata Bebin.
Baca juga: Ramai Kasus Rangka Motor Honda Berkarat, YLKI Minta AHM Klarifikasi
Terakhir, penelusuran masalah bisa dilakukan dari keluhan konsumen. Laporan ini biasanya masuk lewat bengkel di diler resmi.
“Jadi konsumennya (melapor) ke diler, kenapa (motor) saya begini, atau di bengkel saat servis, atau apapun, kok motor saya begitu,” ucap Bebin.
“Kalau dulu ketika saya masih dinas, ketika jumlahnya pada periode tertentu keluhan itu sudah melewati angka 5 persen dari penjualan, hal tersebut harus dilaporkan ke prinsipal,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.