JAKARTA, KOMPAS.com - Mazda CX-60 meluncur di Indonesia hanya dengan satu tipe, yakni mesin bensin. PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) memiliki pertimbangan tersendiri mengapa tidak membawa SUV premium tersebut dengan tipe mesin diesel.
Secara global, CX-60 hadir dalam beberapa tipe, ada mesin bensin dengan teknologi mild hybrid, ada mesin bensin tipe PHEV, dan mesin diesel.
Baca juga: Mazda CX-60 Tampil Ganteng di Tokyo Auto Salon 2023
CX-60 yang dipasarkan di Indonesia dibekali dengan mesin e-Skyactiv-G 3.3 L, 6-silinder sejajar, turbocharged, M Hybrid Boost. Sedangkan untuk tipe diesel, mengandalkan mesin e-Skyactiv-D 3.3 L, 6-silinder sejajar, turbocharged.
Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) Ricky Thio, mengatakan, bukannya pihaknya tidak mau membawa versi mesin diesel. Tapi, Mazda Indonesia juga melihat lingkungannya.
"Pada waktu kita mau bawa mobil, kita harus diskusi dulu dengan Mazda Corporation. Sebab, Mazda Corporation punya satu kewajiban, memastikan bahwa mobil diterima dengan baik, tapi bisa berjalan dengan baik dan berkesinambungan," ujar Ricky, saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Mazda CX-60 Meluncur di Indonesia, Harga Rp 1,18 Milyar
"Lalu, lihat juga dari sisi, apakah kita punya Dex sudah sesuai belum? Apakah ini menjadi prioritas? Apakah mobil yang seperti ini, orang lebih memilih bensin atau diesel?," kata Ricky.
Menurut Ricky, yang paling tepat untuk saat ini adalah tipe mesin bensin 3.3 L dengan teknologi mild hybrid. Ricky menambahkan, kualitas bahan bakar di Indonesia belum sesuai dengan spesifikasi mesin Mazda.
"Setahu saya, kita punya Dex itu kadar Cetane-nya masih 53. Sedangkan, yang dibutuhkan untuk Euro 6 itu, sudah single digit, jauh di bawah itu," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.