Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Yamaha Tak Kunjung Luncurkan Motor Listrik di Indonesia

Kompas.com - 21/12/2024, 10:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) belum juga meluncurkan motor listrik untuk pasar Indonesia. Padahal, pesaingnya dari Jepang seperti Honda sudah memiliki lini produk motor listrik, seperti ICON e:, EM1 e:, dan CUV e:.

Sebenarnya, Yamaha Indonesia juga memiliki produk motor listrik seperti Neos dan E01. Kedua model ini sudah pernah dipamerkan di Indonesia dan bahkan sempat diuji oleh media serta konsumen di sekitar akhir 2022.

Lantas, apa alasan Yamaha belum memperkenalkan motor listrik di Indonesia?

Baca juga: Ide Modifikasi Yamaha Aerox Alpha Dana Pelajar

Motor listrik Yamaha Neos di IIMS 2023Dok. YIMM Motor listrik Yamaha Neos di IIMS 2023

Rifki Maulana, Manager Public Relations YRA & Community PT YIMM, mengungkapkan bahwa perusahaan masih menunggu dan mengamati respons masyarakat Indonesia terhadap motor listrik

"Sekarang konsumen motor listrik yang kita lihat, mereka mementingkan jarak tempuh dan harga. Tentu bicara kualitas Yamaha menjamin sebaik mungkin, maka kita harus hati-hati ke marketnya," kata Rifki di Jakarta, Rabu (18/12/2024).

Menurut Rifki, masyarakat membutuhkan motor listrik dengan harga yang terjangkau. Namun, produk Yamaha seperti Neos dan E01 belum bisa masuk ke rentang harga yang diinginkan konsumen di Indonesia.

Baca juga: TKDN Motor Listrik Tangkas Diklaim Mencapai 64 Persen


"Kita sudah punya model (motor listrik) di luar negeri. Harganya coba dikonversi, sedangkan kita tahu, harga yang diinginkan konsumen di Indoneisa itu berapa," kata Rifki.

Sebagai contoh, Yamaha Neos di Eropa dijual seharga 3.005 Euro atau sekitar Rp 50 jutaan. Dengan spesifikasi yang terbilang standar, jarak tempuh hanya 37,5 km dan kecepatan maksimum 40 km/jam, harga tersebut dinilai terlalu mahal untuk pasar Indonesia.

"Itu (perbandingan harga dan spesifikasi) yang masih hati-hati kita untuk memutuskan," kata Rifki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau