Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Motor Listrik Kelebihan Muatan, Controller Bisa Hangus

Kompas.com - 18/06/2023, 15:09 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor listrik yang kelebihan muatan, seperti dipakai boncengan lebih dari 2 penumpang, beresiko mengalami kerusakan di beberapa komponen.

Idealnya, beban maksimal yang bisa ditanggung oleh motor listrik cukup serupa dengan motor konvensional, yakni sekitar 150 kilogram atau 2 orang penumpang.

Adyta Muhammad Sina, Pemilik Bengkel Spesialis motor listrik EVCentrum, menjelaskan, setidaknya ada 2 komponen yang bisa rusak jika motor listrik kelebihan muatan, yakni controller unit (CU) dan baterai.

CU berfungsi menjaga kestabilan arus untuk menggerakkan motor listrik. Jika beban terlalu berat, kerjanya akan jauh lebih keras dan cepat rusak.

Baca juga: Mengendarai Motor Listrik Butuh Keahlian Tambahan

Motor listrik alias dinamo pakai hub drive dan tidak pakai belt. Posisi motor dinamo yang terletak di roda belakang memungkinkan pemberian tenaga langsung dari motor dinamo ke roda.KOMPAS.com/Gilang Motor listrik alias dinamo pakai hub drive dan tidak pakai belt. Posisi motor dinamo yang terletak di roda belakang memungkinkan pemberian tenaga langsung dari motor dinamo ke roda.

“Bahkan bisa hangus akibat overuse, karena berkaitan dengan dinamo pada motor listrik. Performanya baru stabil kalau beban motor terbilang normal,” ucapnya kepada Kompas.com, Minggu (18/6/2023).

Selain CU, komponen lain yang bisa cepat rusak adalah baterai. Saat pemakaian listrik jauh lebih besar, daya baterai akan jauh lebih cepat terkuras dan harus sering diisi.

Untuk diketahui, baterai motor pada listrik sejatinya serupa dengan baterai gawai elektronik dan memiliki life cycle, alias batas pengisian daya.

“Kapasitas baterai akan menurun seiring berjalannya waktu, ini hal wajar dan pasti terjadi. Tinggal bagaimana pengguna bijak dalam mengatur ritme pengisian daya supaya kualitas baterai terawat,” ucap Adyta.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com