Mengendarai Motor Listrik Butuh Keahlian Tambahan

JAKARTA, KOMPAS.com – Belakangan ini tren motor listrik mulai ramai dan diminati sejumlah kalangan. Motor listrik disukai karena menawarkan kemudahan dan menghemat ongkos perjalanan.

Namun demikian, mengendarai motor listrik rupanya tidak bisa sembarangan. Mengingat masih banyak pengendara yang abai dengan keselamatan saat berkendara dengan motor listrik.

Seperti diketahui, motor listrik tidak memiliki engine brake. Akselerasinya spontan. Kemudian juga minim suara, yang kemudian berisiko masuk ke dalam blind spot pengendara lain.

Baca juga: Minat Swap Engine Suzuki Jimny Matik? Harga Mulai Rp 48 Juta

Lihat Foto

Ilustrasi Honda EM1 e:(KOMPAS.com/DIO DANANJAYA)

Johannes Lucky, Safety Riding Manager PT Astra Honda Motor (AHM), mengatakan, mengendarai motor listrik butuh keahlian tambahan.

Oleh sebab itu, pihaknya telah menyiapkan materi pembelajaran untuk mengendarai motor listrik. Seperti diketahui, AHM berencana meluncurkan motor listriknya pada tahun ini.

Lucky mengatakan, secara umum prinsip berkendara motor listrik dan motor konvensional masih sama. Tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mulai berkendara dengan kendaraan listrik.

Baca juga: Suzuki Karimun Tampil Kekar Bergaya Offroad

“Ada materi tambahannya, cuma masih mirip. Karena yang membedakan hanya ketika saya dengan sepeda motornya. Dan sepeda motornya kan dari suara, kemudian dari getaran, dari feel ketika buka tutup gasnya, di situ yang membedakan,” ujar Lucky, kepada wartawan (15/6/2023).

“Tapi situasi lalu lintas yang dihadapkan enggak tergantung dari tipe engine, jadi akan sama. Karena kita mengembangkan edukasinya, enggak sebatas riding skill,” kata dia.

Meski begitu, menurut Lucky, saat ini materi mengenai motor listrik belum disampaikan kepada para instruktur safety riding AHM yang jumlahnya mencapai ratusan orang di seluruh Indonesia.

Baca juga: Mulai Tingkatkan Produksi, Inden Kijang Innova Zenix Diklaim Sudah 6 Bulan

Lihat Foto

Ilustrasi tes berkendara sepeda motor(KOMPAS.com/Adityo)

“Kalau sekarang kita sudah ada (materi motor listrik). Cuma kita lihat pengguna-pengguna kita kan memang belum ada yang menggunakan, jadi materi itu belum kita berikan,” kata Lucky.

“Tapi ketika mereka sudah pakai, kita akan mulai delivery ke mereka. Karena sementara ini di training-training kami belum ada, termasuk request dari peserta belum ada juga,” ujarnya.