Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Istirahat Mudik, Bolehkah Tidur Sambil Menyalakan AC Mobil?

Kompas.com - 13/04/2023, 12:42 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah melakukan perjalanan mudik selama beberapa jam, pengemudi yang lelah biasanya menepi di rest area terdekat untuk beristirahat dan memulihkan tenaga.

Ada satu topik yang sering memicu pro dan kontra saat beristirahat di kala mudik, yakni tentang boleh atau tidaknya tidur di mobil dengan menyalakan AC dan mobil di posisi nyala.

Beberapa miskonsepsi yang sering tersebar di kalangan pengemudi mobil terkait topik tersebut. Namun intinya, tidur di mobil dalam keadaan ac dan mesin menyala tidak dianjurkan karena beberapa sebab.

Ekowati, Pimpinan Teknis Auto2000 Kalimalang Jakarta Timur menjelaskan, banyak pengemudi yang keliru karena menganggap aki mobil adalah komponen yang bisa rusak jika tidur di mobil dalam keadaan AC menyala.

Baca juga: Ini Efek jika Sering Telat Ganti Oli Mesin Mobil

Rest area Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).Dok. PT Hutama Karya (Persero). Rest area Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).

“Banyak yang ngira tidur di mobil enggak boleh karena bikin aki soak. Padahal itu keliru, aki mobil itu kuat, aman-aman saja walaupun ditinggal tidur. Kendalanya justru di sektor lain,” kata dia kepada Kompas.com, Kamis (13/4/2023).

Menurut dia, ada dua kendala utama yang menyebabkan hal tersebut tidak dianjurkan. Kendala ini berupa risiko kesehatan bagi pengemudi dan risiko kerusakan bagi komponen mobil.

Kendala pertama adalah mengenai kesehatan pengemudi. Ketika AC nyala terus menerus dan mobil dalam keadaan stasioner (diam), akan terjadi penumpukan gas karbon dioksida di kabin mobil.

Penumpukan gas karbon dioksida terjadi secara perlahan dan mungkin tidak akan disadari penumpang mobil. Pada kasus terparah, penumpang bisa mengalami sesak napas karena kurangnya oksigen.

Baca juga: Mana yang Lebih Baik, Berangkat Mudik Malam Hari atau Pagi Hari?

Ilustrasi pemudik yang tidur di mobilPicasa2.0/Flickr Ilustrasi pemudik yang tidur di mobil

“Saat dalam posisi tidur tidak akan terasa, mendadak bisa sesak napas seperti asma. Saya pernah beberapa kali mendapat laporan tentang kejadian ini. Berbahaya sekali, apalagi untuk penumpang anak-anak,” kata dia.

Kendala lainnya adalah kerusakan komponen mobil. Menurut Eko, satu komponen yang bisa mengalami kerusakan adalah catalytic converter alias katalisator.

“Mobil-mobil lansiran terbaru sudah banyak menggunakan catalytic converter. Nah, ketika mobil dalam keadaan stasioner, komponen ini bisa mengalami overheating dan rusak,” ucapnya.

Eko menambahkan, tidur di mobil sebetulnya aman-aman saja selama mobil dalam keadaan mati. Jika penumpang butuh kesejukan, langkah yang dianjurkan adalah membuka kaca mobil sedikit supaya sirkulasi udara tetap terjaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com