JAKARTA,KOMPAS.com - Mobil bekas tengah banyak dicari masyarakat untuk digunakan mudik. Namun, pemudik sebaiknya teliti agar tidak tertipu pedagang nakal.
Khusus di bagian mesin, biasanya pembeli akan menghindari kebocoran oli atau jika terlihat ada bekas perbaikan besar.
Bagi pemilik, mobil yang pernah diperbaiki di bagian mesin butuh biaya besar jika terjadi masalah. Komponen yang digunakan itu biasanya juga bukan orisinil. Sehingga, pembeli harus melakukan pengecekan kondisi dan test drive dalam memilih mobil bekas.
View this post on Instagram
Kepala Bengkel Nasmoco Janti Yogyakarta Bambang Sri Haryanto mengatakan, pengecekan mesin yang harus dilakukan dimulai cek kebocoran oli, suara mesin, dan kondisi mesin saat sesi pengujian.
"Jika ada suara asing dari dalam mesin, jangan. Kalau responsif atau enggak kan ringan, ya dibilang butuh servis. Oli dilihat, bagian bawah mesin jika bocor itu perbaikannya lumayan besar. Kalau mobil pernah bongkar mesin, itu sebenarnya tidak apa-apa. Masalah apa yang terjadi kelihatan, jadi harus di cek," ucap Bambang.
Baca juga: Lakukan Ini Setelah Beli Mobil Bekas, apalagi Mau Dipakai Mudik Lebaran
Bambang menjelaskan, untuk mobil yang pernah bongkar mesin perlu diperhatikan, jika ada bagian yang renggang sebaiknya tidak dipilih. Pengerjaan dari bengkel yang kurang rapi itu dapat merugikan pemilik mobil.
Untuk itu, pembeli sebaiknya melihat kondisi mesin dari penutup mesin bagian atas, hingga bagian bawah dekat baut pembuangan oli.
"Jika ada bekas lem di penutup cylinder head itu bisa jadi pernah di bongkar. Di bagian bawah, yang di bongkar untuk mobil berusia 5 tahun itu biasanya timing chain. Tapi, pengerjaan jika tidak rapi bisa bikin masalah. Oli bisa bocor dan butuh perbaikan lagi, repot dan harus keluar biaya," ucap Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.