JAKARTA, KOMPAS.com - Musim 2023 MotoGP melarang perangkat ketinggian depan atau front ride height adjuster. Keputusan itu diumumkan pada Maret tahun lalu, asosiasi pabrikan (MSMA) memutuskan perangkat itu tak perlu dipakai.
Pelarangan front ride height adjuster membuat Ducati kecewa. Sebab pabrikan asal Italia itu telah menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk mengembangkan perangkat ketinggian depan.
Namun, Ducati harus menerima kenyataan tersebut sebab lima pabrikan lain menolak penggunaan front ride height adjuster di MotoGP 2023. Padahal sistem mekanikal itu sudah dipakai pada 2022.
Baca juga: Besok, 25 Ruas Jalan di Jakarta Tetap Berlaku Ganjil Genap
Davide Barana, Direktur Teknis Ducati Corse mengatakan tidak suka berbicara terlalu banyak tentang ini. Menurutnya pabrikan lain lebih suka melarang sebab lebih mudah ketimbang mengikuti langkah Ducati.
“Kami yang pertama memperkenalkan sistem (rear holeshot) sebagai permulaan, yang lain mengikuti. Jadi kami mengembangkan langkah kedua, untuk menurunkan (belakang) selama operasi, dan yang lainnya mengikuti," kata dia mengutip Crash.net, Senin (9/1/2023).
“Langkah selanjutnya adalah memperluas kemampuan ini ke bagian depan motor juga," kata Barana.
Baca juga: Mesin Honda Vario Overheat, Jangan Dipaksakan Jalan
“Pada titik tertentu seseorang mengajukan proposal untuk melarang perangkat semacam ini. Jelas itu sudah digunakan oleh satu pabrikan, Ducati. Ducati menyatakan kepada yang lain, 'hei, saya menggunakan perangkat ini yang akan Anda larang'," kata dia.
Kazutoshi Seki, Project Leader Yamaha MotoGP, mengatakan, ide pelarangan datang dari pihak penyelenggara dan setelah ditimbang Yamaha menilai front ride height adjuster tidak terlalu dibutuhkan.
“Sepertinya Ducati tidak senang, tapi pemahaman saya adalah permintaan ini datang dari penyelenggara. Kemudian kami mempertimbangkan semua faktor dan kemudian kami menyetujui proposal tersebut. Ini adalah pemahaman saya," kata dia.
Baca juga: Salah Pakai Cover Mobil Bisa Bikin Cat Rusak
Romano Albesiano, Direktur Teknis Aprilia, mengatakan, front ride height adjuster terlalu dipaksakan. Apalagi teknologi semacam itu besar kemungkinan tidak akan dipakai di motor produksi massal.
“Pemikiran umum kami tentang perangkat ini adalah kemungkinan untuk melarang semuanya sesegera mungkin. Itu hanya komplikasi. Sesuatu yang tidak akan pernah mencapai produksi," kata dia.
“Perangkat ketinggian kendaran (mekanikal dan hidrolik) ini telah dipaksakan oleh peraturan. Karena jika Anda ingin melakukan ride-height device pada motor biasa, Anda akan menggunakan teknologi (elektronik) yang berbeda, yang tidak bisa Anda gunakan di MotoGP karena regulasi," katanya.
“Kami adalah pabrikan pertama yang memperkenalkan perangkat front holeshot, sebagai permulaan, tetapi filosofi kami adalah menghindari pengembangan semacam ini yang kami yakini tidak berguna untuk motor produksi,” kata Albesiano.
Baca juga: Modifikasi Harian Honda PCX 160, Biaya Habis Dua Motor
Sebastian Risse, Manajer Teknis KTM MotoGP mengatakan, pihaknya mendukung pelarangan front ride height adjuster karena masalah keselamatan.
“Kami percaya bahwa kami melaju lebih cepat dan semakin cepat dan sampai pada titik di mana keselamatan menjadi perhatian besar. Kami melihat ada korelasi antara (kecepatan dan) teknologi seperti ini dan aerodinamika, dan karena alasan itu kami memilih untuk melarang apa yang dapat kami larang," kata dia.